Pembangunan
Pemecah Ombak Pelabuhan Hiri Dimulai Tahun Depan, Penyerapan DAK Masih 50 Persen

Ternate, Hpost – Pengerjaan fisik proyek pemecah ombak Pelabuhan Hiri yang didesak untuk dikerjakan tahun ini akan dimulai pada 2022 mendatang. Sementara progres penyerapan DAK baru mencapai 50 persen.
Hal itu disampaikan oleh, Sekretaris Dinas PUPR Kota Ternate, Bambang Maradjbesy, usai kunjungan evaluasi kegiatan fisik Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Selasa 28 September 2021.
Bambang bilang, Wali Kota mengecek kegiatan yang bersumber dari DAK ini diakuinya sementara dalam proses berjalan. Hal itu sebab kegiatan yang bersumber dari DAU tak ada atau sudah di-refocusing.
Baca Juga:
"Evaluasinya DAK untuk dikelola mulai dari bidang jalan dan jambatan, air minum dan sanitasi, yang dimana ada kegiatan yang sudah 100 persen, ada tahapan yang baru mulai kisaran 30 persen dan 80 persen, karena itu diminta harus capai target pekerjaan di dua bulan ke depan ini harus tuntas oleh kami," ungkap Bambang.
Jika kegiatan DAK tahun ini, kata dia, dikerjakan sampai bulan Desember, maka anggarannya tak bisa terbayarkan dan bakal menjadi utang di tahun berikut.
"Jadi yang sudah terealisasi untuk di lapangan nanti seperti talud di dermaga Pulau Hiri, yang tahap awal sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan tinggal didorong untuk material pemecah ombak untuk disiapkan. Sehingga awal 2022 pemasangan material pemecah ombal tetrapod langsung dikerjakan," jelasnya.
Ia menambahkan, penyerapan DAK tahun ini sudah mencapai 30 persen untuk tiga bidang, yakni bidang jalan dan jambatan, air minum, dan sanitasi.
Bahkan 30 persen itu sudah dilakukan pembayaran awal. Dua paket yang ada di Kecamatan Moti, yakni jalan dan jambatan, realisasinya juga sudah 100 persen.
Sedangkan untuk air minum ada empat paket, dua paket sudah 100 persen dan sisanya dua paket yang progresnya sudah mencapai 50 persen. Sementara untuk sanitasi di lapangan saat ini hampir sama, rata-rata sudah 30 persen realisasinya dan pencairan fisik sudah mencapai 50 persen.
"Jadi kalau secara keseluruan itu penyerapan DAK tahun ini di angka 50 persen, dari total anggaran seperti jalan dan jembatan Rp 6 miliar lebih, air minum Rp 3 miliar lebih, dan sanitasi Rp 2 miliar lebih," pungkasnya.
Komentar