Budaya

Mahasiswa Maluku Utara Pentaskan Syair Kabata di AnthroFest UGM

Mahasiswa Maluku Utara di Yokyakarta saat berpartisipasi dalam kegiatan AnthtroFest 2021. Foto: Istimewa

Jogja, Hpost – Mahasiswa Maluku Utara yang tergabung dalam komunitas Kabata (Simpul Bacarita Sastra), Juanga Culture, dan IKPM Halmahera Timur berkoloborasi ikut serta semarakan AnthtroFest 2021.

Sesuai rilis resmi yang diterima Halmaherapost.com kegiatan yang diselenggarakan oleh keluarga besar mahasiswa antropologi (KEMANT UGM) itu berlangsung di Galeri Lorong, Yogyakarta, pada Minggu, 19 Desember 2021.

Bunyi alunan instrumen rababu berpadu dengan ketukan tifa mengeringi tuturan syair kabata oleh Rabiatul Adawiah. Dua orang penari lalayon menari dengan kelenturan tubuh yang serempak nan indah membuat nuansa penuturan kabata semakin syahdu dan memukau dihadapan penonton yang hadir di AntroFest.

Baca Juga:

”Syair kabata sebagai tradisi lisan yang tersebar di Maluku Utara ialah kekayaan sastra yang harus torang lestarikan dan dokumentasikan untuk generasi yang akan datang sebagai pewaris kebudayaan Maluku Utara dan bangsa indonesia tentunya. Kami menelusuri syair kabata yang berasal dari beberapa daerah seperti Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Tidore, Sula, Ternate, dan Galela dari berbagai sumber,” ungkap Rabia setelah pementasan.

“Bikin merinding dan sekaligus sedih mulai dari dua detik awal sampai akhir syair kabata dipentaskan,” kata Bella, salah satu panitia pelaksana Gelaran AntroFest 2021 ini bertemakan “Identitas sebagai media berbicara”, mengangkat cerita-cerita identitas yang direfleksikan, dilakukan, bermuara, dan identitas yang di evaluasikan.

Dengan membagi tiga sub tema terkait isu yang hendak disampaikan dalam keseluruhan rangkaian acara yang meliputi refleksi, aksi, dan evaluasi. Yang menghadirkan beragam karya tentang isu identitas lewat ketiga sub tema tersebut," tutur Indra salah satu pegiat seni kabata.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga