Inovasi Desa

15 Desa di Halmahera Tengah Jadi Sasaran Pendampingan Pengembangan Ekonomi

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Halteng, Subhan Somola || Foto: Istimewa

Weda, Hpost- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada tahun 2022 ini, kembali menetapkan sebanyak 15 desa di Halmahera Tengah sebagai sasaran pendampingan pengembangan ekonomi desa yang tersebar di 7 kecamatan.

Dari 15 desa di Kecamatan Weda Selatan terdapat satu desa yakni desa Kluting Jaya yang akan membangun usaha pertanian.

Sedangkan Kecamatan Weda Tengah terdapat dua desa, yakni desa Woekob yang akan membangun usaha pertanian dan Desa Lelilef Woebulen membangun usaha pengelolaan sampah.

Kecamatan Pulau Gebe terdapat tiga desa, yakni Desa Umiyal dengan usaha perikanan, Desa Umera usaha sagu dan jasa transportasi, Desa Sanafi dengan usaha perikanannya.

Kecamatan Patani Selatan: Desa Bakajaya usaha tepung mocav, Desa Yeisowo, Desa Kipai usaha perkebunan holtikultura, dan Desa Wailegi terdapat usaha perikanan.

Kecamatan Patani Utara: Desa Bilifitu akan membangun usaha sagu lempeng singkong, dan desa Pantura Jaya usaha perkebunan holtikultura. Patani Timur: Desa Nursifa yang akan membangun usaha perikanan.

Kecamatan Patani Barat: Desa Bobane indah dengan usaha abon ikan dan Desa Banemo usaha tepung mocav.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Halteng, Subhan Somola, kepada halmaherapost, mengatakan, tahun ini, desa yang ditetapkan sebagai desa sasaran pengembangan ekonomi desa hanya terdapat 15 desa.

"Dari sebanyak 15 desa itu ada 7 desa yang baru masuk dalam sasaran pengembangan, sedangkan sisanya 8 desa itu sudah diakomodir dari tahun 2021 kemarin," ujarnya.

Baca:

Perkiraan Cuaca BMKG: 4 Wilayah di Maluku Utara Potensi Diguyur Hujan Lebat

Retribusi Masuk di Bandara Ternate Akan Dialihkan Secara Digital

Pemkot Ternate Bakal Sulap Kawasan Kumuh Jadi Ruang Alternatif Publik

Subhan bilang, dari 8 desa sasaran pengembangan ekonomi desa pada tahun 2021 dan diakomodir untuk dapat penyertaan modal pada tahun 2022. Ini karena progres pada desa tersebut cukup baik.

"Jadi sudah kita evaluasi di lapangan dan progres usaha desa ini baik," kata Subhan, Rabu 12 Januari 2022.

Ia menambahkan, untuk anggaran masih dibahas dalam APBDes tahun 2022.

"untuk alokasi anggaran yang direncanakan sementara dalam pembahasan," pungkasnya.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: Redaksi

Baca Juga