Protes
Warga Kecewa hingga Palang Kantor, Ini Penjelasan Lurah di Ternate
Ternate, Hpost - Warga Kelurahan Mangga Dua Utara, Ternate Selatan, Kota Ternate, lakukan pemalangan di Kantor Kelurahan mereka. Warga mengaku kecewa dengan beberapa kebijakan Lurah Mangga Dua Utara, Zulkarnain Soamole.
Sekretaris Kelurahan Mangga Dua Utara, Dahlia Malintang, mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan karena warga ingin bertemu Lurah, namun belum direspon atau diabaikan.
"Lurah sering menghindar, tidak datang ke kantor sudah dua hari belakang ini, sehingga timbul spekulasi masyarakat kenapa Lurah menghindar, buat apa ada kantor kelurahan sementara masyarakat butuh pelayanan Lurah tidak berada di tempat," kata Dahlia.
Sementara terpisah, Kapolsek Ternate Selatan, Ipda Suherman, mengatakan terkait aksi protes ini juga dadakan dan tidak ada surat pemberitahuan yang masuk ke pihaknya.
"Aksi pemalangan kantor lurah ini dadakan, hal ini diduga karena timbul rasa kekecewaan masyarakat setempat yang mau bertemu dengan Pak Lurah (tapi) sibuk terus," ungkap Suherman.
Suherman menjelaskan, kehadiran pihaknya untuk memberikan pengamanan sebagaimana tugas dan tanggung jawab kepolisian.
Situasi di lokasi, kata dia, sudah dapat dikendalikan, sehingga aktivitas pelayanan bisa dibuka kembali dan warga yang protes telah kembali ke rumah masing-masing.
"Untuk ke depan nanti kita lakukan penyelidikan apa motif dari kekecewaan masyarakat," tandasnya.
Sementara itu, Lurah Mangga Dua Utara, Zulkarnain Soamole, ketika dikonfirmasi mengatakan perihal tersebut merupakan masalah lama di masa jabatan lurah sebelumnya.
Baca:
Jaksa Tetapkan 2 Tersangka Kasus GOR di Halmahera Timur, Kadispora Ikut Terseret
Lansia di Ternate Belum Disuntik Vaksin Booster
Ratusan Gawai Hasil Razia di Seluruh Lembaga Tahanan Maluku Utara Dimusnahkan
Ini karena ada pembuatan jalan di lokasi Mangga Dua Utara yang menggunakan dana pribadi warga dan dijanjikan akan diganti pada saat pencairan DPPK.
"Untuk masalah ini sebenarnya janji dari mantan lurah kemarin terkait pembuatan jalan menggunakan dana warga, hanya saja belum diganti karena dijanjikan akan diganti kalau anggaran DPPK sudah cair," kata Zulkarnain.
Ia mengaku, anggaran di masa ia menjabat sebagai lurah memang sudah cair, namun ketika dibagi per pos ternyata belum bisa mengembalikan uang warga.
"Untuk bantuan ke warga menggunakan DPPK ini ada empat pos bantuan, yakni bantuan modal usaha warung makan, jualan kue serta jajanan, bantuan modal usaha barang, dan peralatan pada kelompok Cempaka Putih serta bantuan sosial bagi warga yang tidak mampu. Semua sudah disalurkan, tinggal satu bantuan yang tanggung jawabnya dari Ibu Sekretaris kelurahan yang belum tersalurkan," pungkasnya.
Komentar