Kekerasan
Komnas Perempuan soal Penanganan Kekerasan Seksual di Maluku Utara: Minim SDM
Ternate, Hpost – Penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di Maluku Utara dinilai masih lemah. Ini karena kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang tersedia.
Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan, mengatakan bahwa penyelesaikan atas masalah kekerasan terhadap perempuan membutuhkan peran yang kompleks.
Menurutnya, keterlibatan sumber daya manusia sejatinya memiliki peran penting dalam kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.
Di Maluku Utara sendiri, Andy menilai bahwa jumlah SDM di bidang psikolog dan konselor masih cukup terbatas.
Baca Terkait:
-
Ini Kasus Kekerasan Seksual yang Bikin Maluku Utara jadi Sorotan Nasional
-
Dilaporkan Selingkuhi Istri Orang, Oknum Polisi di Halmahera Barat Bebas Keliaran
-
Cabuli 16 Anak, Mantan Kades di Halmahera Utara Dituntut 12 Tahun Penjara
"Maluku Utara sendiri jumlah psikolog dan konselor (itu) sangat minim. Kami sempat berbincang mengapa Pemda (di sini) tidak memberikan semacam beasiswa kuliah untuk mengisi kekosongan SDM ini," kata Andy.
Selain itu, menurut Andy, Maluku Utara memang menjadi perhatian secara nasional tentang kasus kekerasan seksual yang marak terjadi.
Pihaknya juga mengikuti perkembangan kasus-kasus yang mengarah pada kekerasan perempuan.
Komentar