Korupsi
Cegah Risiko Korupsi Berkelanjutan, KPK Kembali Gelar SPI

Ternate, Hpost – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali berencana menggelar Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2022. Pengukuran SPI tahun ini dilaksanakan secara serentak terhadap 98 kementerian/lembaga di 34 pemerintah provinsi dan 508 pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Plt. Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding mengatakan, survei mulai dilakukan pada 1 Juli dan berakhir 30 September 2022.
"Pada SPI 2022 ini, KPK akan menyebarkan kuesioner kepada 2,5 juta orang yakni meliputi pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/P/D) yang diukur, pengguna layanan, serta ekspert," sebut Maryati, dalam keterangannya, Rabu 29 Juni 2022.
Harapannya, kata dia, sebanyak 375 ribu responden dapat mengisi dan mengembalikan kuesioner tersebut kepada pihak KPK.
Sementara proses blasting kuesioner KPK menggunakan dua metode yakni secara online melalui layanan Email dan Whatsapp, serta offline melalui survei tatap muka di beberapa daerah sampling.
"Narasumber yang mendapatkan kuesioner merupakan representasi dari 7.777.891 populasi di berbagai KLPD," jelasnya.
Tahapan selanjutnya ialah proses pengolahan data yang akan dilakukan hingga 4 November 2022. Prosesnya meliputi cleaning data, coding data, dan pengolahan data dengan SPSS. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan diskusi dengan para pakar untuk menganalisis hasil temuan survei dan menyusun materi presentasi nasional.
"Kemudian sampai 18 November 2022, KPK berencana memulai proses pelaporan hasil survei atau reporting pada laman Jaga.id. Jika hasil survei telah disusun, KPK akan melakukan diseminasi hasil penelitian yang akan diselenggarakan sampai dengan 2 Desember 2022," ujar Maryati lagi.
Tahap ini ditandai dengan penyusunan hasil survei ke tiap KLPD beserta rekomendasi yang harus dilakukan.
Baca Juga:
Ia bilang, ada pun area yang akan diukur dalam SPI 2022 yaitu pengadaan barang dan jasa, integritas dalam pelaksanaan tugas, pengelolaan anggaran, transparansi, perdagangan pengaruh, pengelolaan sumber daya manusia, dan sosialisasi antikorupsi di tiap KLPD.
Dari pengukuran SPI tahun 2022, Pemerintah menargetkan skor indeks integritas nasional sebesar 72 atau naik 2 poin dari target tahun lalu sebesar 70, sebagaimana dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
SPI tahun ini juga dilakukan perbaikan dari pengukuran tahun lalu. Di mana penilaian akan dilakukan per-Direktorat Jenderal (Dirjen) yang tergolong besar dalam tugas dan kewenangannya, bukan hanya per kementerian/lembaga.
Selain itu, rekomendasi yang diberikan juga akan lebih rinci dan konkret berdasarkan skor SPI yang diraih dan celah korupsi yang terjadi.
"Dengan demikian, SPI dapat secara efektif memetakan risiko korupsi, menilai pengelolaan anggaran, dan memperbaiki sistem pencegahan korupsi yang dilakukan masing-masing KLPD," tandasnya.
Komentar