Inflasi
BI Maluku Utara: Tekanan Inflasi Diperkirakan Meningkat hingga Akhir 2022
Ternate, Hpost - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara, Eko Adi Irianto, mengatakan, tekanan inflasi global makin meningkat seiring ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme yang masih berlangsung, serta terjadinya heatwave di sejumlah negara.
"Berbagai macam permasalahan tersebut turut mendorong terjadinya inflasi tinggi di beberapa negara maju maupun emerging market termasuk Indonesia, bahkan inflasi inti berada dalam tren meningkat sehingga mendorong bank sentral di banyak negara melanjutkan kebijakan moneter agresif," kata Eko, dalam peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Benteng Oranje, Ternate, Jumat 14 Oktober 2022.
Eko menuturkan, secara domestik tekanan inflasi terjadi seiring dengan kenaikan biaya energi yang berdampak pada kenaikan BBM, tarif angkutan umum, serta berpotensi memberikan dampak lanjutan terhadap kenaikan harga komoditas bahan pangan strategis.
Baca Juga:
GNBBI di Maluku Utara, Mendes PDTT Serukan Peningkatan Produk UMKM dan BUMdes
"Tekanan inflasi ini diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir 2022, seiring dengan perbaikan mobilitas dan permintaan pasca pandemi Covid-19, dampak kenaikan harga bahan bakar minyak, dan meringkatnya ekspektasi inflasi," ucapnya.
Untuk itu, kata dia, dalam mengantisipasi permasalahan tersebut, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan dengan menekankan sebanyak 5 poin dalam Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN) tahun 2022.
Komentar