Kesehatan

BPOM Maluku Utara Monitoring Peredaran Obat Sirup Berbahaya di Halmahera Tengah

Monitoring BPOM di salah satu apotek di Halmahera Tengah || Foto: Istimewa

Ia merinci, dari total 2.147 botol sirup itu dominannya adalah Paracetamol Drop di Instalasi Farmasi sebanyak 2000 botol (sedang menunggu ditarik).

"Sisanya 147 itu di apotek, yakni sirup Unibaby cough, sebanyak 100 botol, sudah ditarik oleh PBF. Dan Vipcol sebanyak 47 (sedang menunggu penarikan)," jelas dia.

Ia mengimbau, warga harus memastikan memperoleh obat melalui sarana resmi, seperti rumah sakit, puskesmas, apotek, hingga toko obat yang memiliki izin.

"Pastikan menerapkan cek klik (cek kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa) dan gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter/apoteker," cetusnya.

Tri menambahkan, fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan senantiasa mematuhi aturan yang sudah dikeluarkan oleh instalasi terkait.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Risno Hamisi
Editor: Rian Hidayat Husni

Baca Juga