Masyarakat Lingkar Tambang
Selamat Tahun Baru PT NHM
Apakah sumber daya alam bisa menjadi kutukan untuk wilayah setempat? Jika kita menilik tulisan milik Bonnie Triyana tentang melacak akar negara kaya dan miskin, bahwa negeri dengan sumber daya alam melimpah terkutuk untuk miskin. Kenyataan seperti itulah yang harus diterima oleh masyarakat lingkar tambang PT NHM. Miskin mengisyaratkan bukan hanya tidak punya harta, melainkan tidak punya pengetahuan serta minim pemberdayaan.
Beralihnya saham dari PT NEWCREST kepada PT Indotan Halmahera Bangkit pada awal tahun 2020, dianggap menjadi berkah. Hujan harapan jatuh sebagai kesempatan mendapatkan hidup lebih baik tertanam dalam kepala setiap masyarakat lingkar tambang. Tetapi ingatan-ingatan selalu mencatat bahwa setahun setelah itu, masyarakat lingkar tambang harus mengecap pahitnya kenyataan. Hasil dari pengolahan tambang emas sesuai dengan undang-undang minerba untuk masyarakat sebesar 1% tak kunjung menemui kejelasan.
Hasil produksi tetap berjalan tapi kewajiban dilupakan, ada apa? kenapa masyarakat setempat selalu menunggu untuk menikmati hasil perjuangan leluhurnya dahulu? Kenapa masyarakat dikotak-kotakan dalam pelbagai kepentingan politik, hingga menjadi apatis terhadap kekayaannya sendiri? Kenapa orang-orang yang menyuarakan kepentingan warga dianggap melawan tambang dan kadang tidak disukai?
Baca juga:
Data PPM Tidak Disampaikan, DPRD Halmahera Utara Sesalkan Manajer CSR PTNHM
NHM Ngeyel, Pansus DPRD Maluku Utara Akan Tempuh Langkah Hukum
Kita juga bisa bertanya, kenapa para SP (social performance) desa di beberapa desa, tiap hari hanya merekam aktifitas masyarakat tempatan? Atau hanya memotret masyarakat yang sakit untuk kepentingan berobat. Jika demikian kerjanya, maka SP desa tidak lebih dari seorang mata-mata pemberi informasi kepada tuannya. Bukan lagi sebagai tanggung jawab sosial seperti yang termaktub dalam undang-undang no 40 tahun 2007.
Kenapa kita tidak bisa menikmati SP desa ditugaskan untuk membuat program sesuai potensi desa masing-masing? Andai saja setiap setahun para SP desa ini punya satu saja program yang lebih jelas dan menyentuh masyarakat melalui pemberdayaan, maka dalam tiga tahun ini mungkin telah tuai hasilnya.
Bagi sebagian masyarakat, PT NHM mungkin seperti malaikat penolong, bagaimana tidak, hingga 2022. Pemilik PT NHM melalui Hi Robert Peduli telah memperbaiki 130 rumah dan membantu 782 orang sakit untuk berobat. Bersamaan dengan itu, selama tiga tahun ini pula, program PPM oleh PT NHM tidak mulus berjalan, tapi tak banyak suara-suara yang menderu di udara.
Komentar