Pertambangan Nikel
Dampak Buruk Harita Nickel Sengaja Ditutupi Peneliti dan Akademisi

Ternate – Peneliti dan akademisi diminta jujur mengungkap dampak buruk kehadiran Harita Nickel di Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Peneliti dan akademisi terkesan menutupi dampak buruk Harita dengan pernyataan yang membela perusahaan.
Hal itu disampaikan, Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, Muhammad Aris, kepada halmaherapost.com, pada kedua April 2023, kemarin, menyusul adanya sejumlah pernyataan dari berbagai pihak yang terkesan membela Harita, usai rilis Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) soal 'Jejak Kotor Kendaraan Listrik, Jejak Kejahatan Lingkungan Dan Kemanusiaan di Balik Gurita Bisnis Harita Group'.
Baca juga:
Belum Sebulan Melantai di BEI, Saham Grup Harita Ambles
JATAM: Ambisi Harita Group di Balik IPO Saham, Derita Warga Obi, Halmahera Selatan
Aris bilang, mengecam pernyataan akademisi berkaitan dengan kondisi di Perairan Pulau Obi pada umumnya. Misalnya, Dr Janib, yang menyebutkan bahwa perairan Pulau Obi masih dalam posisi aman, atau tidak terjadi pencemaran di sana.
"Pernyataan tersebut mengecewakan. Karena yang dimintai keterangan adalah nelayan tradisional yang notabenenya ketika dimintai keterangan kondisi perairan justru yang muncul itu para nelayan seyogianya tidak bisa dijadikan suatu bahan yang dilakukan analisis lebih jauh,” ucap Aris.
Komentar