Lingkungan Hidup
Menguak Misteri Ikan Mati Terdampar di Perairan Ternate dalam Tiga Tahun Terakhir

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara, langsung melakukan pemeriksaan setelah menerima laporan penemuan ribuan ikan mati yang terdampar di pesisir Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, Syarif Tjan, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan penyebab kematian ikan-ikan ini karena perlu melakukan uji laboratorium terlebih dahulu.
"Kesimpulan awal adalah bahwa terjadi pencemaran, yaitu ada zat yang masuk ke perairan ini sehingga terjadi penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan," ungkap Syarif saat ditemui di lokasi temuan ribuan ikan mati di pantai dekat Pasar Syariah Sasa.
Dugaan sementara menurut Syarif adalah bahwa kematian ikan dimungkinkan karena adanya ledakan plankton sehingga perairan sekitar mengalami kekurangan oksigen. Terlebih lagi, lokasinya tidak jauh dari dua pabrik pengolahan tahu dan muara kali mati.
"Begitu perairan laut kekurangan oksigen, ikan tidak bisa bernapas, dan akhirnya mati. Itu dugaan awal," katanya
Untuk mendapatkan informasi lebih pasti, lanjut Syarif, dalam waktu dekat akan dilakukan pengambilan sampel air dan ikan untuk selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium yang terakreditasi, seperti yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Syarif menjelaskan bahwa pengujian akan mencakup seluruh parameter, baik secara fisik, kimia, biologi, maupun radioaktif, guna mengidentifikasi penyebab pasti dan dampaknya pada ekosistem.
Dalam pengamatan kasat mata, menurut Syarif, ikan yang mati terdampar didominasi oleh anakan baronang dan beberapa jenis ikan karang. Jenis ikan yang ditemukan memang sering menjadi konsumsi masyarakat.
Komentar