Realisasi PAD Ternate tak Capai Target, Kinerja SKPD Perlu Dievaluasi

"Meskipun sumber pendapatan kita beragam, PD masih stagnan setiap tahunnya," katanya, sambil mempertanyakan progres Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurutnya, jika SDM yang mengelola PD lemah, seharusnya Pemerintah Kota Ternate mempertimbangkan melibatkan pihak ketiga sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah pendapatan daerah yang selalu gagal mencapai target.

Mubin juga mengungkapkan bahwa dalam APBD tahun 2023, target pendapatan daerah sebesar Rp 1,1 triliun atau Rp 1.128.324.782.624, sedangkan realisasinya pada triwulan II atau pertengahan tahun 2023 hanya mencapai Rp 438.850.103.071,70 atau 38,89 persen.

Selain itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru mencapai Rp 50.457.756.571,70 atau 32,75 persen dari target Rp 154.057.010.943, dengan rincian 4 item pendapatan sebagai berikut:

1. Pajak Daerah ditargetkan sebesar Rp 71.502.853.083 dan terealisasi sebesar Rp 35.383.462.958 atau 48,49 persen.

2. Retribusi Daerah dengan target Rp 32.300.000.000 dan realisasi Rp 10.713.262.522 atau 33,17 persen.

3. Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan ditargetkan sebesar Rp 5.000.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 1.165.134.042 atau 23,30 persen.

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah ditargetkan sebesar Rp 45.254.157.860 dan terealisasi sebesar Rp 3.197.197.049,70 atau 7,06%.

Selain itu, pendapatan daerah dari alokasi pendapatan transfer tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp 968.008.469.081 dan terealisasi sebesar Rp 388.392.346.500 atau 40,12 persen.

Rincian alokasi pendapatan transfer terdiri dari transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp 877.798.813.912, yang baru terealisasi sebesar Rp 382.060.649.887, dan pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp 90.209.655.169, dengan realisasi sebesar Rp 6.331.696.613 di semester pertama 2023.

Sementara itu, pendapatan daerah dari item lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 6.259.302.600 belum memiliki realisasi.