Pemerintahan
Begini Jejak “Temperamen” Bupati Halmahera Utara saat Mengusir Pendemo
Ternate - Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, Frans Manery, kembali menjadi perbincangan publik setelah mengejar massa aksi dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dengan senjata tajam berupa parang, pada Jumat, 31 Mei 2024.
Aksi ini terekam dalam video berdurasi 1.08 menit yang menunjukkan Frans mengejar demonstran dan memotong sound system di atas mobil pick-up yang digunakan pendemo di sekitar Hotel Green Land, Tobelo. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Frans Manery sebelumnya juga sempat viral pada 22 Februari 2023. Dalam video berdurasi 0.25 menit yang beredar di media sosial, ia terlihat mengusir dan memaki-maki pendemo dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat berorasi di depan kantor bupati. Dalam kejadian itu, ia menyuruh pegawainya mengambil kayu untuk memukul pengunjuk rasa dan bahkan mengancam membunuh mereka karena menilai aksi mereka tidak beretika.
Ketika dikonfirmasi oleh halmaherapost.com, Frans menjelaskan bahwa pembubaran aksi tersebut berawal dari sekelompok pemuda yang menggelar aksi bertepatan dengan HUT ke-21 Kabupaten Halmahera Utara.
"Pada sekitar pukul 11:00 WIT, mereka melakukan orasi di kantor DPRD dan sudah ditanggapi oleh ketua. Kemudian, mereka melanjutkan aksi di kantor Keuangan Daerah, di mana mereka masuk dan merusak fasilitas kantor," jelas Frans melalui video berdurasi 5.03 menit yang dikirim via ponsel.
Baca juga:
Sultan Tidore Peduli Warga Terdampak Erupsi Gunung Ibu, Halmahera Barat
Wali Kota Ternate Buka ‘Keran’ Pembayaran Utang DBH, Pemprov Respons Cepat
Ia melanjutkan, aksi dilanjutkan ke hotel Marahai Park, namun ditegur oleh pihak keamanan karena bertepatan dengan waktu salat.
"Saya pikir aksi sudah selesai, tiba-tiba sekitar jam 15:40 WIT anak saya menelepon dan bilang kalau massa aksi menuju rumah, dan kebetulan di rumah ada acara jamuan tamu artis," katanya.
Komentar