Fenomena Rahmat adalah gambaran umum dari situasi ketenagakerjaan di Pulau Morotai yang cukup dilematis dan kompleks. Hal ini tergambar jelas dalam data pencari kerja ke luar daerah yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan masa 2017-2023, termasuk data terkini pertengahan 2024.
Tren kenaikan pencari kerja 2017-2023, yang diolah dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pulau Morotai || Grafis: Litbang Halmaherapost
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pulau Morotai, jumlah pencari kerja ke luar daerah dari tahun 2017 hingga pertengahan 2024 mengalami fluktuasi yang signifikan.
Hal ini diperkuat dengan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Pulau Morotai. Berdasarkan data Morotai Dalam Angka 2024 yang dirilis resmi BPS menunjukkan dinamika yang fluktuatif dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2021, TPT di Pulau Morotai tercatat sebesar 6,27 persen. Tahun 2022 mencatat penurunan yang cukup signifikan pada TPT, yang turun menjadi 4,35 persen. Namun, tren positif ini tidak sepenuhnya berlanjut pada tahun 2023. Data terbaru menunjukkan bahwa TPT kembali mengalami sedikit peningkatan menjadi 4,56 persen.
Sementara data pencari kerja di luar daerah, pada tahun 2017, tercatat 33 laki-laki dan 277 perempuan mencari pekerjaan, dengan total 310 orang. Pada tahun 2018, jumlah pencari kerja laki-laki meningkat menjadi 193, sementara perempuan turun menjadi 111, dengan total 304 orang.
Tren peningkatan jumlah pencari kerja lebih terlihat pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2019, jumlah pencari kerja laki-laki mencapai 265 dan perempuan 146, dengan total 411 orang. Tahun 2020, angka ini meningkat menjadi 395 laki-laki dan 173 perempuan, dengan total 568 orang.
Tahun 2021, jumlah pencari kerja melonjak signifikan menjadi 634 laki-laki dan 172 perempuan, dengan total 806 orang. Tahun 2022, jumlah pencari kerja laki-laki mencapai 823 dan perempuan 227, dengan total 1.050 orang. Puncaknya terjadi pada tahun 2023 dengan 1.320 laki-laki dan 300 perempuan, mencapai total 1.620 orang.
Secara keseluruhan, dari tahun 2017 hingga 2023, tercatat sebanyak 3.663 laki-laki dan 1.406 perempuan mencari pekerjaan. Memasuki tahun 2024, hingga 10 Juni, tercatat 970 orang yang telah membuat kartu kuning, dengan rincian lebih lanjut mengenai jumlah laki-laki dan perempuan masih belum terperinci. Angka ini menunjukkan tren peningkatan yang terus berlanjut, namun sekaligus mengonfirmasi bahwa ketersediaan lapangan kerja di Morotai menjadi tantangan yang perlu dimaksimalkan.
Komentar