Pilkada 2024
Bassam-Helmi: Kami Lanjutkan Pembangunan Jalan Lingkar Mandioli

Pasangan calon Bassam-Helmi kembali menggelar kampanye di Pulau Mandioli. Kali ini, mereka menyambangi Desa Waya, Lele, Pelita, Bobo, dan Indong. Masyarakat di lima desa tersebut sangat antusias mengikuti kampanye dari pasangan calon yang mengusung tagline Senyum Humanis itu.
Dalam orasi-orasi yang disampaikan, para juru kampanye seperti Natsir Barmawi dan H. Asnawi Lagalante memberikan pencerahan serta pendidikan politik kepada warga di lima desa tersebut.
"Kami akan terus memberi pencerahan dan rasionalisasi mengapa harus memilih Bassam-Helmi. Kami tidak akan menyebarkan fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian. Biarlah masyarakat menentukan pilihannya dengan hati nurani mereka," ujar Natsir dan Asnawi.
Bassam, dengan penuh semangat, berjanji akan melanjutkan pembangunan jalan lingkar Mandioli yang telah dirintis oleh Dr. Muhammad Kasuba.
Baca juga:
Sepakat Sherly Tjoanda Gantikan Benny Laos Jadi Cagub
ABK Speedboat Benny Laos: Ada 2 Sosok Mencurigakan
"Dalam periode ini, meski saya baru sembilan bulan menjabat, kami (Pemda) telah membangun jalan Lapen Jiko-Indong-Yoyok, segmen Lele-Bahu-Galala sepanjang kurang lebih 5 kilometer. Progres pembangunan saat ini mencapai 31,11 persen, dengan 2,5 km jalan sudah dilapisi Lapen. Kami berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan jalan lingkar ini sampai selesai," tegas Bassam.
Selain itu, Bassam juga menyinggung beberapa isu, salah satunya terkait peran ibu PKK yang dianggap diremehkan oleh salah satu pasangan calon.
"Ada yang mengatakan bahwa PKK hanya bagi-bagi dandang (tempat masak). Pernyataan ini sangat melukai hati para ibu. Kita tahu, kalau bukan para ibu yang memasak, lalu siapa yang akan mengurus makan kita? Lebih baik ibu-ibu PKK mengurus dandang daripada ada ibu-ibu yang 'mencampuri urusan suami ketika menjadi bupati.' Pernyataan yang melukai hati para ibu tidak pantas disampaikan oleh seorang calon pemimpin," ungkap Bassam dengan nada kecewa.
Sementara itu, Helmi dalam orasi politiknya menekankan pentingnya konektivitas Pulau Mandioli, terutama jalur darat, agar perputaran ekonomi dapat berjalan lancar dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
"Bassam-Helmi menggunakan pendekatan ilmiah dalam perencanaan pembangunan dan menjalankan program secara teknokratik, agar hasil pembangunan tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Helmi.
Kampanye kali ini juga sangat istimewa karena masyarakat Desa Waya melalui tetua adatnya memberikan gelar "Raja" kepada Hasan Ali Bassam Kasuba dengan gelar Raja Spanyo. Gelar ini diambil dari sejarah ketika ada perantau dari Tobelo yang datang ke Tomia dan diangkat menjadi penguasa di sana pada zaman dahulu.
Akar sejarah ini ingin disambung kembali oleh para tetua adat di Waya. Sementara itu, di Desa Bobo, Bassam dan istrinya menyempatkan diri mengunjungi Taman Baca sebagai komitmen mereka untuk terus meningkatkan budaya literasi di Halsel.
Juru bicara Bassam-Helmi, Mohdar Bailusy, menegaskan bahwa pasangan calon nomor urut 3 ini akan berkampanye di semua desa di Kecamatan Mandioli Utara dan Kecamatan Mandioli Selatan.
"Kami akan memastikan kemenangan ini melalui pendekatan langsung ke masyarakat, bukan dengan klaim-klaim di media sosial atau media propaganda lainnya," kata Mohdar mengakhiri.
Komentar