Sorotan
Diduga Bertindak Represif terhadap Pedagang, Kasatpol-PP Morotai Didesak Mundur

Dugaan tindakan represif oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) terhadap seorang penjual ikan keliling memicu reaksi keras dari kalangan aktivis.
Mantan Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Fahri Sibua, mendesak Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua, segera mencopot Kepala Satpol-PP, Anwar Sabadar.
Dalam keterangannya pada Sabtu, 24 Mei 2025, Algazali mengecam tindakan aparat Satpol-PP yang dinilainya bertindak layaknya preman terhadap warga kecil yang hanya mencari nafkah.
"Saya mendesak Bupati agar mencopot Kasatpol-PP dan memberikan sanksi tegas kepada anggota yang melakukan tindakan seperti premanisme. Itu tindakan tidak manusiawi dan mencoreng nama baik institusi," tegasnya.
Menurut Fahri, Satpol-PP merupakan perangkat daerah yang seharusnya hadir untuk menjaga ketertiban umum serta menegakkan peraturan daerah, bukan malah mengintimidasi warga.
"Satpol-PP bertanggung jawab menciptakan suasana yang tertib dan kondusif. Mereka semestinya menertibkan masyarakat dengan pendekatan persuasif, bukan kekerasan," ujarnya.
Ia menyayangkan sikap aparat yang dinilai arogan, terlebih karena pedagang ikan keliling tersebut diduga hanya berteduh sejenak dari panas terik matahari.
"Hal seperti itu mestinya bisa disikapi dengan teguran baik-baik. Jangan langsung menggunakan kekerasan, apalagi terhadap pedagang kecil," tambahnya.
Fahri pun meminta agar Bupati Pulau Morotai tidak tutup mata dan segera mengambil langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Pemerintah harus hadir membela rakyat kecil. Jangan biarkan arogansi aparat terus terjadi tanpa ada tindakan. Ini soal kemanusiaan dan keadilan," tandasnya.
Komentar