Banjir Rendam Sejumlah Desa di Halmahera Selatan, Ratusan Rumah Tergenang

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, sejak Minggu malam 22 Juni 2025, menyebabkan meluapnya Kali Inggoi dan merendam ratusan rumah warga di sejumlah desa. Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa.

Banjir terparah terjadi di wilayah bantaran Kali Inggoi, yang meliputi Desa Amasing Kota Barat, Desa Amasing Utara, Desa Amasing Kota, dan Desa Amasing Kali. Hujan dengan intensitas tinggi mulai turun sekitar pukul 21.11 WIT dan baru mulai mereda pada pukul 07.04 WIT keesokan harinya.

Pantauan Halmaherapost.com di lokasi menunjukkan warga panik dan berusaha menyelamatkan diri beserta barang-barang berharga. Banyak yang menggunakan perahu seadanya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena akses jalan darat terendam banjir.

“Sekitar jam satu malam, air Kali Inggoi mulai meluap. Hujannya tidak berhenti-berhenti dari sore sampai pagi,” ungkap salah satu warga Desa Amasing Kota Barat kepada Halmaherapost.com.

Warga mengaku belum melihat adanya bantuan perahu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga pagi hari. Mereka hanya melihat satu unit mobil pemadam kebakaran yang melintas di lokasi terdampak.

“Belum ada perahu dari BPBD yang torang lihat. Warga terpaksa pakai perahu sendiri. Cuma tadi ada mobil pemadam kebakaran yang lewat,” tambah warga yang enggan disebutkan namanya.

Meski demikian, warga menyebut air mulai perlahan surut pada pagi hari. Aktivitas penyelamatan dan evakuasi pun terus dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat.

“Iya, air sudah mulai surut sedikit-sedikit,” tutupnya.

Banjir di kawasan ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada 23 Maret 2025, banjir serupa juga terjadi dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Meski demikian, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kedua kejadian tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak BPBD maupun Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah kerusakan maupun rencana tanggap darurat.