Organisasi

Musda Fagogoru Digelar, Wali Kota: Ternate Milik Semua Paguyuban

Wali Kota Ternate, H. M. Tauhid Soleman saat membuka kegiatan Musda I Fagogoru Kota Ternate. Foto: Prokopim

Musyawarah Daerah (Musda) I Fagogoru Kota Ternate Tahun 2025 resmi digelar di Aula Baabullah, Kantor Wali Kota Ternate, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Acara ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Ternate, H. M. Tauhid Soleman, yang menegaskan bahwa Kota Ternate adalah rumah besar bagi semua paguyuban yang ada.

Mengusung tema “Sinergi Warga Fagogoru dalam Pembangunan Kota Ternate”, kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Ternate Prof. Dr. H. Jubair Situmorang, S.Ag., M.Ag., perwakilan Bupati Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, Koordinator Presidium PB Fagogoru Idrus Maneke, Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, pimpinan PT Aneka Tambang (Antam), serta tokoh masyarakat Fagogoru dari berbagai wilayah.

Ketua Panitia Musda, H. Saleh Abubakar, menjelaskan bahwa Fagogoru pertama kali lahir di Kota Ternate pada tahun 1956. Menurutnya, Musda ini merupakan fase kelima perjalanan organisasi, setelah sebelumnya Musyawarah Besar Fagogoru yang digelar di Dhuafa Center.

“Musda ini sudah direncanakan sejak tahun 2024, namun sempat tertunda karena beberapa kendala. Kini, pada tahun 2025, kami akhirnya dapat melaksanakannya,” ujar Saleh.

Ia juga memaparkan filosofi Fagogoru yang berasal dari dua kata, Fa dan Gogoru, dimana Gogoru melambangkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Hal ini menggambarkan cinta tanpa batas bagi warga Patani, Maba, Weda, Gebe, dan Gane Timur.

“Semangat Fagogoru diwujudkan melalui tiga sila: pertama, sopan dan hormat, yang mengajarkan karakter moral dan kinerja baik; kedua, budi re bahasa (budi pekerti dan bahasa), yang mengedepankan kepekaan terhadap budaya, lingkungan, dan teknologi; dan ketiga, ngaku dan rasai (pengakuan dan rasa), agar setiap warga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” jelas Saleh.

Sementara itu, Wali Kota Ternate, H. M. Tauhid Soleman, menegaskan bahwa Kota Ternate sudah sejak lama menjadi rumah bagi berbagai paguyuban dan komunitas yang hidup berdampingan secara harmonis.

“Kota Ternate ini sudah terbiasa menerima kehadiran masyarakat dari luar sejak abad ke-13, tepatnya sejak tahun 1250. Penetapan Hari Jadi Ternate setiap 29 Desember merujuk pada peristiwa bersejarah ketika Sultan Baabullah menaklukkan Portugis,” ujar Wali Kota.

Ia menambahkan bahwa Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan komunitas seperti Fagogoru berperan penting dalam memperkuat kerukunan dan keberagaman di kota ini.

“FPK telah memberikan warna dalam kehidupan pemerintahan dan masyarakat Kota Ternate. Warna-warni keberagaman ini ibarat pelangi yang memperindah wajah kota kita,” tutupnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga