Gerak Cepat Atasi Longsor di Halmahera Selatan, Gubernur Sherly: Jalan Nadi Kehidupan Warga

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang memutus akses jalan di Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan.

Menurut Gubernur Sherly, jalan bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan bagian vital dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Akses jalan adalah nadi kehidupan warga. Prioritas kami adalah memastikan tidak ada wilayah yang terisolasi,” tegas Sherly.

Longsor dilaporkan terjadi di empat titik di wilayah desa tersebut. Dua titik telah berhasil ditangani sejak Minggu, dan pada Senin, 30 Juni 2025, Pemerintah Provinsi menargetkan seluruh titik terdampak dapat dibuka agar mobilitas warga kembali normal.

Penanganan dilakukan melalui koordinasi lintas instansi, melibatkan Dinas PUPR Provinsi, BPBD, serta dukungan alat berat yang langsung dikerahkan ke lokasi. Pembersihan material longsor difokuskan pada titik-titik yang menutup badan jalan, yang berjarak sekitar 10–20 meter dari permukiman warga.

Upaya tanggap darurat ini dibiayai melalui Dana Tidak Terduga (DTT) Pemerintah Provinsi Maluku Utara, yang menjadi instrumen percepatan penanganan bencana secara langsung, responsif, dan terukur.

“Bencana tidak memilih tempat, tapi respons cepat adalah pilihan. Kami hadir cepat lewat kebijakan DTT karena keselamatan dan konektivitas warga adalah hal utama,” ujarnya.

Langkah cepat ini juga menjadi jawaban atas keluhan masyarakat terkait lambatnya penanganan di lapangan.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara terus memantau kondisi cuaca serta potensi bencana susulan. Gubernur Sherly mengimbau warga untuk tetap waspada dan memperkuat kerja sama lintas sektor dalam proses pemulihan.

“Melalui sinergi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat, kami pastikan pemulihan pascabencana berjalan secara bertahap dan berkelanjutan,” tutupnya.