Dugaan Tipikor

KPK Didesak Periksa Danny Missy

Demo Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (ALAMMAT), Senin 30 Desember 2019 di depan gedung merah putih Jln Rasuna Said, Jakarta, yang mendesak KPK memeriksa Bupati Halmahera Barat, Danny Missy.

Komisi Pemberantasan Korupsi didesak memeriksa Bupati Halmahera Barat Danny Missy, terkait dengan penyalahgunaan anggaran pada tahun 2018. Desakkan dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (ALAMMAT), Senin 30 Desember 2019 di depan gedung merah putih Jln Rasuna Said, Jakarta.

Koordinator aksi, Sahrir jamsin melalui siaran pers yang diterima media ini menyebutkan, dari hasil pemeriksaan BPK RI dengan nomor : 14.A/LHB/XIX.TER/5/2019 Tgl 22 Mei 2018 dan laporan pemeriksaan kepatutan terhadap ketentuan peraturan Perundang-Undangan Nomor 14.C/LBH/XIX.TER/2019 tanggal 22 Mei 2019, terdapat beberapa temuan yang tidak dapat d pertangung jawabkan yakni, Neraca Pemerintah Daerah per 31 Desember 2019 yang menyajikan saldo persediaan sebesar Rp 7,8 Miliar lebih.

“Dari hasil tersebut sesuai rekonseliasi sesuai nilai persediaan masing-masing OPD dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap persedian Dinas Kelautan dan Perikanan. Sementara, terkait penggunaan dana itu dilakukan langsung oleh bendahara dan penerimaan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) sebesar Rp. 51,5 juta, tetapi realisasi pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di pisahkan dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Barat senilai Rp. 500.000.000. tidak didasarkan pada ketentuan pembagian yang jelas.”tegasnya

Sahrir bilang, persoalan perjalanan dinas yang tidak sesuai sebesar Rp. 753.574.279.00. Terdapat selisih dengan bukti pengeluaran anggaran sebesar Rp.1.254.735.000.00. Anggaran itu belum lagi belanja perjalanan dinas dalam daerah berupa honorer senilai Rp.1.224.000.00 yang di mana tidak sesuai dengan ketentuan dan tidak sesuai dengan nilai sebenarnya.

“Ada juga kelemahan dalam pemberian hibah dan bantuan sosial (Bansos) pada tahun 2018 sebesar Rp 13 Miliar, yang tereaslisasi hanya sebesar Rp 10 Miliar. Selain itu, untuk anggaran Bansos yang dianggarkan sebesar Rp 8,7 Miliar, namun terealisasi hanya sebesar Rp 4 Miliar. Sehingga kerugian Negara yang diperkirakan mencapai sebesar Rp 7,9 Miliar,” paparnya

Oleh karena itu, pihaknya meminta KPK segera memeriksa Bupati Danny Missy karena diduga melakukan korupsi. Selain itu, kata dia, Bupati Danny juga melakukan korupsi pada anggaran intensif Pemerintah Desa kurang lebih Rp 6 Miliar.
“Untuk itu, kami meminta KPK periksa Bupati Halbar Danny Missy, Kadis Perikanan Agustinus Maholle, Kadis Kesehatan Rosfintje Kalengit, atas dugaan korupsi anggaran sebesar Rp10 Miliar, jika tidak dilakukan, maka alangka baiknya Ketua KPK Firli Bahuri Mundur dari saja dari jabatanya.”tandasnya

Penulis: Zul
Editor: Red

Baca Juga