Penistaan Agama
Soal Penistaan Agama, HMI Demo di Kantor DPRD Sula yang Sepi

Sanana, Hpost - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sanana melakukan aksi demonstrasi di Pasar Basanohi dan Kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Sula.
Aksi unjuk rasa pada Kamis, 13 Februari, HMI mengecam kasus nikah beda agama yang menyeret FP, salah satu anggota DPRD Kepulauan Sula (Kepsul).
Ironisnya, saat di depan Kantor DPRD tidak ada satupun anggota dewan yang berada di kantor itu. Menurut Sekertaris Dewan (Sekwan) Yulita, 25 Anggota DPRD Sula itu sedang melaksanakan tugas luar daerah. Meskipun begitu, massa HMI tetap berorasi.
Ketua HMI Cabang Sanana, Usman Buamona dalam orasinya mengatakan, perilaku oknum anggota DPRD itu sangat mencederai nilai-nilai agama Islam.
"Bagi kami ini sesuatu yang disengaja dan tersistematis agar yang bersangkutan bisa menikah, " koar Usman.
Dalam pernyataan sikap HMI, ada 5 poin yang dibacakan Irma Yoioga yakni pertama, mendesak kepada Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kepsul Ihsan Umaternate untuk segera mempercepat proses kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Edy. Kedua, Mendesak Ketua BK untuk segera menggelar rapat dengar pendapat dengan MUI, OKP Islam dan Ormas Islam se Kepsul terkait hasil investigasi BK atas kasus tersebut.
Ketiga, mendesak Ketua BK untuk serius dalam penanganan kasus tersebut.
Keempat, meminta fraksi-fraksi di DPRD untuk mendesak anggotanya yang tergabung dalam BK untuk segera mempercepat kasus itu.
"Yang terakhir meminta DPD Demokrat untuk menindaklanjuti kasus itu, kami minta kasus ini segera diselesaikan, DPRD jangan terlalu lama menunda kasus ini," ucapnya.
Setelah berorasi massa aksi memaksakan diri untuk masuk ke dalam kantor wakil rakyat itu, namun dihalau oleh pihak keamanan. Sempat terjadi saling dorong antar massa aksi dan keamanan.
Setelah beberapa menit menyampaikan orasi, massa HMI akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Komentar