Covid-19
Pasien Covid-19 Karantina di SMPN 1 Sanana, Ini Fasilitasnya

Sanana, Hpost – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sula, akhirnya memutuskan menggunakan gedung Negeri 1 Sanana, di Desa Mangon, Kecamatan Sanana, sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19.
“Pasien positif adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga punya scenario agar tidak di karantina di Rumah Sakit Umum Daerah Sanana. Karena ruang isolasi masih terbatas, tenaga perawat dan dokter masih terbatas,” kata ungkap Sekretaris Tim Gugus tugas, Syafruddin Sapsuha, Sabtu 9 Mei 2020.
Syafruddin, mengatakan, keputusan memilih menggunakan ruang sekolah karena pasien OTG. Hal itu untuk menghindari kontak erat dengan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk menekan angka positif Covid-19 di Kepulauan Sula.
“Kalau yang ini ditarik di RSUD, kemudian yang berikutnya mau rapid yang kontak erat dengan 4 orang in, bahkan makan ratusan orang itu mau taru dimana,” ungkapnya.
Baca Juga: Spesimen dari Sula Sulit Dikirim ke Makassar
Syafruddin bilang, penggunaan ruang sekolah tidak menjadi masalah asalkan penanganannya sesuai standarisasi oleh badan kesehatan dunia yaitu WHO.
“Pasien tanpa gejala yang positif di rawat Di SMPN 1 Sanana, kemudian positif yang ada gejala akan di rawat di RSUD Sanana,” katanya.
Walaupun sebelumnya Empat Pasien Positif Covid-19 sempat ditolak oleh masyarakat desa Mangon, karena lokasi SMP Negeri 1 Sanana berada di desa tersebut. Tetapi kata Syafruddin, tim gugus sudah turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan masyarakat.
“Sebelum turun sudah mengundang tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh agama untuk diskusi. Sudah memikirkan skenario dan skema soal karantina , ada dua ruangan karantina yang disiapkan, satunya di SMPN 1 Sanana dan di ruang Aula Kantor Bupati,” paparnya.
Para tim sudah memberi pemaham kepada masyarakat dan mereka menerima pasien positif covid-19 di karatina di SMPN 1 Sanana.
Baca Juga: Mahasiswa Sula di Perantauan Dapat Uang Saku, Nominalnya Masih Dipikirkan
Jatima Sopalatu, selaku ketua karantina SMPN 1 Sanana, mengatakan, untuk mendukung penanganan isolasi pasien positif OTG, Gugus Tugas telah menyiapkan beberapa fasilitas, seperti kasur, dispenser, WiFi.
Sementara satu ruangan kelas disekat menjadi dua kamar isolasi. Satu kamar ditempati dua 2 orang pasien. Guus membagi ruangan kelas menjadi tiga zona. Zona hijau untuk menerima keluarga pasien.
“Jadi keluarga hanya sampai ke Zona hijau jika ada keperluan penting. Selanjutnya akan ditindaklanjuti petugas ke zona kuning, dan dan diteruskan ke zona merah dimana pasien diisolasi,” paparnya.
Gugus juga, menyiapkan keran air di depan kamar. Sementara jarak antara kamar isolasi dengan toilet kurang lebih sejauh 30 meter.
“Kami juga sediakan nomor kontak. Jika ada apa-apa dengan pasien, mereka langsung bisa dikomunikasikan."
"Saat ini, 10 kasur untuk pasien sementara dibuatkan," tutupnya.
Komentar