Perdagangan

Curhat Pedagang Pakaian di Sula, Omset Turun sejak COVID-19

Puluhan helai pakaian yang didagangan di Kepulauan Sula, Maluku Utara. || Foto: Iwan Setiawan Umamit/JMG

Sanana, Hpost – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, turut memberikan dampak ekonomi.

Hal ini dirasakan oleh Bagas, salah satu pedagang di Pasar Basanohi Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Kepada wartawan, Selasa 4 Mei 2021, Bagas mengaku sudah 6 tahun berjualan di Kota Sanana. Namun, baru kali ini sepanjang pandemi, omsetnya menurun drastis.

Biasanya, penghasilan yang didapatnya bisa mencapai Rp 1 juta per hari. Namun, kini menurun hingga Rp 300 ribu.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya, pemasukan bisa capai Rp 1 juta, mungkin karena ada musim panen juga. Tapi sekarang pemasukan paling besar itu Rp 300 ribu per hari, pokoknya sejak ada COVID-19, pemasukan jadi turun," tuturnya.

Baca juga: 

Dampak Covid 19, Jambu Mete di Sanana Tak Laku Dijual

Covid-19 Tak Pengaruhi Harga Sembako di Ternate

Pria asal Solo, Jawa Tengah, ini mengaku menawarkan harga untuk dagangan pakaiannya paling mahal Rp 100 ribu, dengan keuntungan yang dicapai rata-rata Rp 5 ribu.

Kali ini, ia tengah menunggu ketiban rezeki menjelang lebaran Idul Fitri. Biasanya, kata dia, tahun-tahun sebelumnya sepekan masuknya lebaran, orang-orang sudah ramai berburu pakaian.

Senada dikeluhkan Adi Buton, salah satu pedagang pakaian yang sudah 10 tahun berjualan di Kota Sanana.

Adi mengaku, seperti tahun sebelumnya ketika Indonesia dilanda pandemi, jualannya masih sepi dari pembeli. “Masih sepi pembeli, sama saja seperti ramadan yang kemarin," ujar Adi.

Ia bilang, omset jualan di tahun 2019 bisa mencapai Rp 2 juta per hari. Namun, di tahun 2020 dan 2021 omsetnya mulai menurun. Bahkan, dalam sehari ia hanya dapat Rp 100 ribu.

Kendati begitu, Adi mengaku sudah sangat bersyukur meski nominalnya jauh berbeda sebelum datangnya pandemi.

"Pernah di tahun 2020, saya karantina selama empat bulan karena pernah divonis COVID-19. Mungkin karena saya pernah jalani karantina tahun kemarin selama empat bulan, jadi para pembeli takut membeli dagangan saya," pungkas Adi.

Baca Juga