Penerbangan

Bandara Sultan Baabullah Ternate Siap Lacak Corona Lewat GeNose C19

Terminal Kedatangan Bandara Sultan Babullah Ternate || Layank/Hpost

Ternate, Hpost – Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, mulai dibuka hari ini, Selasa 18 Mei 2021.

Sejumlah maskapai yang mulai aktif beroperasi di antaranya Wings Air, Citilink, Sriwijaya, dan Garuda Indonesia.

Ini setelah mudik ditiadakan pada 6 hingga 17 Mei 2021, lantaran khawatir dengan penyebaran virus corona.

Meski begitu, arus balik diprediksi meningkat di H – 7. Sebab jauh sebelum aturan itu diberlakukan, sebagian warga sudah lebih dulu mudik.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Sultan Baabullah Ternate, Syamsuddin Soleman mengaku, untuk masalah COVID-19, pihaknya tetap mengikuti protokol yang ada.

Baca juga: 

Bandara Sultan Baabullah Ternate Bakal Terapkan Tes GeNose C19

Bandara Sultan Baabullah Ternate Hanya Layani Penerbangan Darurat

“Kita tinggal menyesuaikan saja. Tapi mungkin kita tambah GeNose C19 di bandara,” kata Syamsudin kepada halmaherapost.com.

GeNose C19 adalah alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada, untuk mendeteksi COVID-19 melalui embusan napas. Di Indonesia, GeNose telah mengantongi izin edar dan pakai dari Kemenkes RI.

Penggunaan GeNose untuk mendeteksi COVID-19 telah dijadikan salah satu alternatif skrining kesehatan pada berbagai moda transportasi umum selama pandemi COVID-19.

Syamsuddin bilang, saat pemeriksaan menggunakan GeNose nanti, penumpang dilarang merokok dan makan. “Kecuali minum, itu boleh,” katanya.

Terkait biaya, kata dia, per penumpang dikenakan Rp 50 ribu. “Dan GeNose ini berlaku untuk yang berangkat saja,” tambahnya.

Saat ini, terdapat penambahan GeNose sebanyak 3 unit yang tersebar di bandara 1 unit dan pelabuhan 2 unit. “Itu baru digunakan hampir seminggu,” katanya.

Menurut dia, mendeteksi corona menggunakan GeNose hanya butuh waktu 3 sampai 5 menit. “Di situ kita sudah tahu hasilnya,” katanya.

Jika hasil test GeNose terkonfirmasi COVID-19, maka calon penumpang ditahan. “Tentu petugas kesehatan harus banyak, dan pemda harus mengantisipasi dengan upaya karantina mandiri,” tuturnya.

Penulis: Yunita Kadir
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga