COVID-19

Corona Mengintai Tidore

Ilustrasi coronavirus disease 2019. || Foto: Shutterstock

Tidore, Hpost – Lima orang warga Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, dikabarkan terpapar Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Penyebaran COVID-19 Kota Tidore Kepulauan, Saiful Salim mengatakan, semuanya masih didiagnosa suspect atau diduga terpapar COVID-19 sesuai hasil rapid test antigen.

“Nanti masih dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction),” jelas Saiful kepada halmaherapost.com, Jumat 25 Juni 2021.

Saiful merinci, 2 orang merupakan warga Tomagoba, Kecamatan Tidore, 1 warga Galala, Kecamatan Oba Utara, 1 warga Gurabati, Kecamatan Tidore Selatan, dan 1 warga Bale, Kecamatan Oba.

“Dari 5 orang itu, satu orang tercatat sebagai ASN. Sedangkan 4 orang lainnya adalah warga biasa,” tambah Saiful.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku Utara mencatat, hingga Jumat 25 Juni 2021, jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 di Tidore 564 orang, sembuh 533 orang, meninggal 27 orang, dan kasus aktif 4 orang.

Upaya mengurangi penyebaran dan perkembangan COVID-19 hingga titik terendah di Tidore, menjadi salah satu di antara 3 program prioritas pemerintahan Ali Ibrahim – Muhammad Sinen, dalam 100 hari kerja.

Namun masih ada banyak kelemahan yang dihadapi. Salah satunya adalah penerapan protokol kesehatan. Hal ini diakui oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.

Baca juga: 

Gegara Corona, Puskesmas di Tidore Kepulauan Ditutup

Ini 21 Orang Tidore yang Positif Corona, 13 Dokter Malut Terpapar Covid-19

5 Orang di Tidore Diduga Terpapar COVID-19

“Janji kami meredam angka kasus corona dalam 100 hari kerja, jika tidak ada dukungan dari masyarakat tentu susah,” ucap pria yang akrab disapa Ayah Erik ini kepada halmaherapost.com.

Ayah Erik berharap, minimal langkah proaktif masyarakat terhadap upaya pemerintah adalah, memakai masker dan menjaga jarak.

“Ini juga sudah saya tekankan ke Dinas Perhubungan, untuk mengawasi ketat jalur masuk, terutama jalur Pelabuhan Bastiong Ternate – Pelabuhan Rum, Tidore,” ujarnya.

Kepala Dinkes Kota Tidore Kepulauan, Abdullah Marajabessy, mengakui jika pihaknya selalu mensosialisasikan penerapan 3 M kepada masyarakat.

“Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi,” paparnya.

Ia menegaskan, tugas Dinkes bukan mengawasi protokol kesehatan di akses perhubungan seperti pelabuhan.

“Kita lebih pada sosialisasi 3 M dan langkah-langkah penelusuran, pemeriksaan, pengobatan, serta imunisasi (vaksin),” ujarnya.

Terkait 5 orang yang sedang menjalani karantina mandiri di rumah dan dirawat di RSUD Soasio, Tidore lantaran diduga terpapar COVID-19, Abdullah bilang, Dinkes sendiri sudah mengambil langkah 3 T.

“Tracking, testing, dan trestman. Saat ini, satu pasien sedang dirawat dengan sejumlah fasilitas pendukung,” katanya.

Abdullah pun sedikit bangga, karena target vaksinasi COVID-19 dari pemerintah untuk Tidore sebanyak 16.000 orang, justru mencapai hampir 10.000 – an orang atau di atas 50 persen.

"Jadi pengendalian COVID-19 di Kota Tidore Kepulauan ini berjalan sesuai rencana bila bandingkan dengan kabupaten/kota yang lain," pungkasnya.

Baca Juga