Pelayanan Publik

Warga Jambula Desak Pembangunan Pertashop Direlokasi

Gambar Pertashop. Foto: Tribunnews

Ternate, Hpost - Warga Kelurahan Jambula mendatangi gedung DPRD Kota Ternate, Jumat 03 September 2021. Mereka mengeluhkan pembangunan Pertamina Shop (Pertashop) di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate, Maluku Utara.

Baca Juga:

Usai Jemput 1,4 Kg Ganja, Tukang Ojek di Ternate Diringkus

Dinilai Abaikan Pasien, Pihak Puskemas Sanana bakal Disidak

Salah satu warga, Hj Fatma kepada wartawan, mengatakan pembangunan Pertashop itu membuatnya kuatir, apabila dibuat perluasan oleh pihak Pertashop, ia bilang sebaiknya rumah mereka dipindahkan.

"Hari-hari saya dengar saya jadi drop, lebih baik saya jauh dari situ. Karena rumah sudah terlalu dekat (dengan lokasi Pertashop)," ujar Fatma.

Ia menyarankan agar lokasi pembangunan Pertashop tidak dilanjutkan lagi. Terlebih selama ini tidak ada sosialisasi dari pemilik Pertashop.

"Dia tidak pernah datang sosialisasi mau bangun ini itu, bahkan sampai sekarang dia tidak pernah datang minta izin mau bangun Pertashop," katanya.

Fatma mengaku masih trauma dengan insiden pada tahun 2013 lalu, saat itu petugas security mendatangi rumah mereka dan menyuruh mereka lari karena minyak dari Pertamina keluar mengalir.

"Saya tidak pernah tanda tangan untuk persetujuan bangun Pertashop, sekarang dong so kase turun tangki saya tambah trauma lagi," pungkasnya.

Tanggapan DPRD Kota Ternate

Menanggapi keluhan di atas, Wakil Ketua DPRD Ternate Heny Sutan Muda, mengatakan pihaknya bakal lakukan rapat gabungan bersama Komisi I,II, dan III. Hal itu guna menindaklanjuti keluhan warga ke pihak PT Pertamina (Persero) di Jambula.

"Warga meminta direlokasi, jika pembangunan Pertashop dilaksanakan atau Pertashop yang dipindahkan ke tempat lain," kata Heny, Jumat, 03 September 2021.

Bahkan, lanjut Heny, sesuai pengakuan warga kepadanya, bahwa mereka kerap kali mendapatkan intimidasi.

"Hj Fatma dia sakit dan merasa tidak nyaman di lingkungan itu," ucapnya.

Heny bilang, izin operasional Pertashop memang belum ada, akan tetapi IMB sudah keluar.

"Izin operasional belum keluar, tapi IMB sudah. Tak hanya itu, tiap warga juga kerap diintimidasi oleh aparat. Oleh karena itu, dalam waktu dekat kita akan tindaklanjuti di rapat gabungan," pungkasnya.

(NTY)

Penulis: NTY
Editor: RHH

Baca Juga