Hukrim

Warga Kembali Diteror Pakai Sajam, Pemuda Adat Weda Desak Polisi Selidiki

Ilustrasi pelaku dengan senjata tajam || Foto: Istimewa

Weda, Hpost - Warga di Halmahera Tengah Maluku Utara kembali mendapat ancaman dari pelaku tindak kejahatan, tepatnya di kawasan Kilo Meter Tiga.

Aksi pelaku kejahatan yang meneror warga pakai senjata tajam (sajam) ini, diketahui, terjadi pada Senin 10 Januari 2022, sekitar pukul 22.00 WIT.

Kronologinya, malam itu, dua warga Desa Were, yang menjadi korban, yakni Apit dan Defita sedang belajar mengendarai mobil.

Apit yang mengajari Defita, ketika sampai di jalan rusak, Apit mengambil alih kemudi untuk memutar balik mobil.

Berselang beberapa menit muncul dua orang yang tidak dikenal memegang senjata tajam berupa tombak dan parang.

Dua pelaku tindak kejahatan itu langsung mengetuk kaca mobil dan memberi isyarat untuk turun dari mobil. Karena panik, Apit kemudian mencoba menancap gas.

Seketika itu seorang pelaku melayangkan parang tepat di kaca depan pengemudi sehingga kaca depan mobil pecah.

"Pria yang di samping saya punya pintu mobil, ketuk kaca mobil suruh turun. Saya langsung panik lihat mereka berdua pegang tombak dan parang, saya injak gas biar mereka pindah," cerita Apit.

"Sudah jauh dari mereka saya turun lihat, di situ baru saya kenal pelaku," lanjutnya.

Atas kejadian ini, warga Pemuda Adat Kota Weda mengecam keras pelaku tindak kejahatan atas perbuatan tersebut. Mereka menilai perbuatan para pelaku telah membuat masyarakat resah.

"Kejahatan dengan sajam ini sudah beberapa kali terjadi di kilo meter tiga," ujar Rian Zainuddin, perwakilan Pemuda Adat Kota Weda, kepada Halmaherapost, Sabtu 15 Januari 2022.

Rian bilang, ulah dan perbuatan serupa pelakunya selalu orang luar dan sudah beberapa kali terjadi di tempat yang sama.

“Pihak kepolisian harus tegas dalam hal ini, agar memberikan efek jerah kepada setiap pelaku, apalagi sudah menggunakan senjata tajam," ujarnya.

Baca:

Kelurahan Kulaba, Ternate Resmi Dilaunching Jadi Kampung Durian 

Oknum Polisi yang Diduga Pukul Pengendara di Tobelo Bakal Diproses

Nasib Pembangunan Gelora Kieraha Ternate Menunggu Sentuhan APBN

Bagi dia, kehidupan sosial masyarakat Halteng berlandaskan nilai Falsafah Fagogoru, sehingga mereka tidak pernah menolak apalagi membenci orang yang mencari nafkah di kampung mereka.

"Tapi tolong menjaga sikap dan prilaku untuk kenyamanan dan keamanan torang (kami) semua,” harapnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Halteng, IPTU Taufik Saimima, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, belum ada balasan sampai berita ini tayang.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: Redaksi

Baca Juga