Covid-19

Corona Dianggap Melonjak Lagi Jelang Ramadan, Ini Penjelasan Pemerintah

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Ternate, Hpost - Banjir anggapan di media sosial bahwa Covid-19 mulai melonjak kembali lantaran bulan puasa makin dekat atau karena suatu peringatan keagamaan.

Spekulasi tersebut ramai diunggah warganet ke media sosial. Halmaherapost melakukan sejumlah penelusuran di facebook, pada Sabtu, 5 Februari 2022.

"Itu puasa so dekat lagi jadi so mulai lagi," komentar seorang pengguna facebook ke tautan media yang memberitakan kasus aktif Covid-19 di Maluku Utara.

"Welcome to puasa, selamat tinggal omicron," tulis pengguna akun lainnya.

"So mulai sudah... so mau puasa kong corona so datang lagi," tandas akun ini di postingan yang sama.

Hingga Ahad 6 Februari 2022, unggahan tersebut sudah ditanggapi sebanyak 100, komentarnya 50 dan total bagikan 70 pengguna facebook.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, ikut menanggapi terkait hal itu.

Ia menolak anggapan bahwa kenaikan kasus Covid-19 menurut suatu peringatan keagamaan.

"Enggaklah, (kenaikan kasus Covid-19) ini kan bukan tergantung suatu peringatan keagamaan," ujar Nadia, seperti dilansir kompas.com, Kamis 3 Februari 2022.

Ia bilang, jelang bulan puasa banyak masyarakat pulang kampung, misalnya pulang untuk ziarah kubur dan lainnya.

"Sehingga mobilitas kan meningkat, jadi ini yang menyebabkan kasus meningkat dan juga karena protokol kesehatan," kata dia.

Pemerintah lewat Kemenkes turut mengimbau agar masyarakat selalu mengecek kembali informasi yang beredar di media sosial.

"Banyak situs resmi yang dapat diakses dan memberikan informasi yang benar," tandas Nadia.

Sebelumnya, Nadia menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak belakangan ini. Eskalasi pandemi disebabkan meluasnya varian omicron di Tanah Air.

Diketahui memang sejak Omicron muncul banyak negara juga mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Baca:

TKA China di Halmahera Selatan Diterkam Buaya

Meningkat, Kasus Stunting di Ternate Makin Memperihatinkan

Dua Warga Ternate Positif Covid-19

"Kemungkinan besar (karena) varian Omicron kalau melihat kecepatan peningkatan jumlah kasus," ujar Nadia.

Hingga Rabu, sebut Nadia, kasus Omicron yang dilaporkan adalah 2.980. Ini terdiri dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) 1.602, lokal 1.093, dan masih diverifikasi 285.

Disebutkannya, 1.100 pasien telah sembuh, sementara lima orang meninggal dunia.

Penulis: Tim JMG
Editor: RHH

Baca Juga