Pantauan

Pengelola Wisata Niwe Kumel Protes Penempatan Kontainer Sampah

Kontainer sampah yang diletakkan di jalan masuk kawasan wisata || Foto: Risno/Hpost

WEDA, Hpost - Penempatan kontainer sampah di lokasi wisata Niwe Kumel yang dikelola Komunitas Ngaku Rasai di Halmahera Tengah, Maluku Utara, diakui sangat mengganggu kenyamanan pengunjung.

Pembina Komunitas Ngaku Rasai, Juardi, mengatakan kebijakan pihak Dinas Lingkungan Hidup Halteng yang menempatkan kontainer sampah tersebut di lokasi wisata, cukup berdampak bagi pengunjung.

Juardi menilai selain menimbulkan bau yang tidak sedap, hal itu juga mengurangi nilai estetika yang ada di lokasi wisata Niwe Kumel, Desa Nurweda, Halmahera Tengah.

"Keberadaan kontainer sampah di kawasan wisata tentunya mereka (DLH) sebagai pengelola diuntungkan, karena tempat itu cukup membantu dalam menampung sampah sisa pengunjung," tutur Juardi, Rabu 09 Februari 2022.

"Tetapi jika tempat sampah tersebut diletakkan di kawasan wisata dan diperuntukkan masyarakat sekitar Desa Nurweda, selain bau yang tidak sedap, maka juga mengurangi nilai estetika di wisata itu sendiri," sambungnya.

Juardi bilang, wisata Niwe Kumel memang sering dikunjungi orang dari berbagai daerah tak hanya di Halteng. Sehingga akan menjadi kesan yang tidak bagus jika kawasan wisata tersebut bau sampah.

Dengan begitu, Juardi berharap dinas terkait agar meniadakan kontainer sampah tersebut di lokasi wisata banyak orang tersebut.

Baca Lagi:

Tega Buang Bayi Sendiri, Seorang Perempuan di Halmahera Selatan Diamankan

Alami Rem Blong, Mobil di Ternate Ini Terperosok ke Warung

4 Tersangka Kasus Proyek Bendungan di Kepulauan Sula Dilimpahkan ke Kejaksaan

"Saya meminta DLH dapat meninjau kembali terkait dengan tempat pembuangan sampah tersebut. Kalau boleh agar dipindahkan di tempat yang lain," tandasnya.

Kepala DLH Halteng Syamsul Bahri Ismail, dikonfirmasi Halmaherapost.com Kamis 10 Februari 2022 mengakui bahwa penempatan kontainer itu memang sesuai koordinasi dengan kepala Desa Nurweda.

Menurutnya, setiap penempatan kontainer mempertimbangkan akses masyarakat dan jumlah produksi sampah.

"Keluhan pengelola wisata Niwe Kumel di pantai Desa Nurweda menjadi masukan. Kemungkinan besar dipindahkan tetapi tetap berkoordinasi dengan pemerintah desa," pungkas Syamsul.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: RHH

Baca Juga