Lingkungan
Warga Desa Maidi, Tidore Kepulauan Gelar Unjuk Rasa Minta Pemkot Tangani Banjir

Tidore, Hpost - Ratusan warga Transmigrasi Desa Maidi, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Kamis 24 Maret 2022 menggelar unjuk rasa. Mereka meminta pemerintah menangani banjir yang sering meluap.
Sekitar 100 warga bergerak dari Dusun Transmigrasi Desa Maidi menuju kantor Camat Oba selatan di Desa Lifofa.
Warga menggunakan 30 kendaraan motor dan 2 unit mobil pick up dilengkapi sound system. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan 'Trans tergenang air Pemkot Tikep tidur nyenyak, Pemkot Tikep segera melakukan normalisasi kali paling cepat 3 hari paling lambat 1 minggu.'
Melalui rilis, Koordinator Lapangan Zulfikar Hasan mengatakan, pihaknya menggelar aksi dalam rangka merespons banjir yang dialami masyarakat dusun trans Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan.
"Unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa yang mengatasnamakan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, bertujuan menyampaikan kepada pemerintah Kota Tidore Kepulauan terkait dengan banjir yang sering terjadi dan menggenang perumahan warga," ujarnya.
Zulfikar mengaku, warga di dusun trans Desa Maidi sudah berulang kali terjadi setiap turun hujan.
Baca Juga:
Seorang Pria di Halmahera Timur Ditemukan Tewas Gantung Diri
Mahasiswa Unkhair Meninggal Dunia Usai Mendaftar Wisuda, Orang Tuanya akan Wakili
"Seluruh lahan pertanian warga rusak, setiap terjadi banjir juga binatang buas (buaya) sering keluar kemudian memangsa hewan ternak milik warga dan sudah terdapat beberapa kejadian yaitu warga dusun trans yang digigit oleh buaya," ujarnya.
"Ini sudah terjadi empat bulan terakhir ketika turun hujan dan hal ini sudah sering ditinjau oleh pihak kecamatan mau pun Pemkot Tikep akan tetapi tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk mengatasi, kami masyarakat di sini sangat diasingkan oleh pihak pemerintah," jelasnya.
Sementara Rian, warga setempat mengatakan, warga dusun trans sudah tidak mampu hidup karena sebagian warga yang tanamannya di kebun mengalami kerusakan, rumah mereka juga sudah empat bulan terakhir terendam air dan jalan juga sudah rusak dan tidak layak untuk dilewati.
"Warga kesulitan mengangkut barang dagangan berupa sayuran dan buah untuk dijual. Kami berharap Pemerintah untuk bisa memperhatikan hal ini," cetusnya.
Waktu yang sama, Pemkot Tikep melalui Kepala Kesbangpol Tikep, Marsaid Idris, di hadapan masa aksi menyampaikan, pihaknya akan meneruskan tuntutan masa aksi pada hari ini kepada pimpinannya.
"Hal ini sudah dibicarakan oleh Camat Oba Selatan di saat melaksanakan musrembang RKPD, dan usulan-usulan dari Kecamatan Oba Selatan. Akan tetapi semua kita harus tahu bahwa hal ini butuh proses, untuk itu kami harapkan agar masyarakat trans maidi harus bersabar dalam menyelesaikan permasalahan banjir yang terjadi saat ini," ungkapnya.
Sekadar diketahui, dalam aksi itu adapun tuntutan dari masa aksi, yakni:
1. Mendesak Pemkot Tikep segera melakukan normalisasi kali paling cepat 3 hari dan paling lambat 1 minggu
2. Mendesak Pemkot Tikep segera melakukan peningkatan/perbaikan jalan lingkar transmigrasi Desa Maidi
3. Mendesak Pemkot Tikep agar menjamin kesejahteraan guru di kec oba selatan pada umumnya dan khususnya di transmigrasi desa maidi
4. Mendesak Pemkot Tikep secepatnya menempatkan tenaga medis di transmigrasi desa maidi.
"Kami melaksanakan aksi demo hari ini apabila tidak ada jawaban dari pihak kecamatan maupun Pemkot Tikep maka kami akan melaksanakan aksi demo dengan menggerakkan masa yang lebih besar," tandas Zulfikar.
Komentar