BBM

Antrean Mengular, Warga Minta Stok Pertalite di SPBU Kepulauan Sula Diperbanyak

Antrean panjang di SPBU Desa Mangon, Kepulauan Sula || Foto: Hartati/Hpost

Sanana, Hpost - Antrean di SPBU Desa Mangon, Kepulauan Sula, tampak mengular di sepanjang jalan, pada Selasa 05 Juli 2022.

Warga tampak antre berjam-jam menunggu giliran mendapatkan BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut.

"Antrean ini sudah ulang kali terjadi ketika beli Pertalite. Ya kita beli pertalite karena harganya murah, kalau Pertamax tidak lagi antre karena tidak terlalu banyak penggemar," kata Muhlis Naipon, sopir angkutan umum, kepada Halmaherapost.

Muhlis mengatakan, dirinya sudah antre sekitar empat jam lebih. Apalagi, kata dia, para pengendara harus kembali ke daerahnya juga. Jika kelangkaan Pertalite terus terjadi, akan berdampak.

Baca Juga:





"Apalagi kami tempuh ke Desa Wai Ina, di Kecamatan Sulabesi Barat, kadang air (sungai) di sana banjir. Kami tidak bisa lewat hingga ke desanya, jadi sangat disayangkan kalau masalah ini terus berlanjut," cetus Muhlis.

Muhlis berharap agar pasokan Pertalite dapat diperbanyak sehingga tidak menimbulkan antrean kendaraan.

"Ini juga soal akses. Karena perjalanan dari kota ke kampung saya itu ditempuh sekitar dua jam lebih," ujarnya.

Senada dengan itu, Ismit, warga Mangon mengatakan akibat kosongnya Pertalite, sehingga harus ngantri berjam-jam di SPBU.

Menurut dia, warga yang antre ini berharap agar Pertamina dan Dinas terkait, serta DPRD segera mengatasi kelangkaan Pertalite di Kepulauan Sula, Maluku Utara.

"Ini kebijakan aneh, kalau paksa Pertamax, rakyat kecil seperti kami yang selalu jadi korban, kasihan," tandasnya.

Penulis: Hartati Panigfat
Editor: RHH

Baca Juga