Air Bersih

Utang 14 Miliar, Dirut PDAM Ternate Segera Temui Warga Sangaji yang Digratiskan Tagihan

Mobil Tanki PDAM Ternate yang melayani pesanan air bersih di salah satu rumah pejabat Kota Ternate || Foto: Istimewa

Ternate, Hpost - Direktur Perumda Ake Gaale Ternate, Maluku Utara, Abubakar Adam mengungkapkan, utang tagihan air di pelanggan sebanyak Rp 14 miliar. Oleh karena itu, pihaknya segera bertemu dengan warga yang sebelumnya digratiskan pembayaran tagihan air.

Sekadar diketahui PDAM sempat meringankanpelanggan di Kelurahan Sangaji, dengan menggratiskan tagihan air pada 2014 silam. Langkah itu diambil setelah warga Sangaji memprotes kualitas air yang tidak layak diminum karena asin, berubah warna atau salobar.

"Kita akan bertemu dengan warga untuk membicarakan masalah ini. Kalau solusi kami dari PDAM itu dibayarkan cicil," ujar Abubakar via gawai, Selasa 13 September 2022.

Ia bilang, rencana bertemu dengan warga, akan dilaksanakan secepatnya.

"Karena saya juga warga disitu, kami akan lakukan secepatnya," katanya. Hanya saja, belum mengungkapkan besaran yang akan dibayarkan warga.

Baca juga:


Demo BBM di Ternate, Massa Aksi ke Polisi: Hei Sambo!


Telaah Dewan Pers atas Kasus Kekerasan terhadap Nurkholis di Tidore


Debu dan Perkara Citizenship

Berdasarkan hasil pantauan halmaherapost.com pada 13 September 2022, Nona (40) warga Sangaji Ternate Utara, dekat PDAM, mengaku belakangan ini warga setempat sudah tidak alami kendala dalam pemakaian air bersih seperti salobar maupun kemacetan subplay air dari perusahan.

"Setiap bulan pemakaian air di rumah saya bayar Rp 40.000 lebih, tapi itu tergantung pemakaian di setiap rumah. Sekarang ini untuk air minum tong (kami) beli galon saja, kalau untuk bacuci (mencuci) pakaian, piring, dan mandi itu dari air pam," jelasnya.

Warga lainnya, Ibu Aya (45), menjelaskan, saat air salobar di beberap tahun lalu, warga setempat tidak membayar distribusi. Namun saat ini tak ada lagi kendala, warga kembali membayar distribusi air.

"Jadi makanya waktu itu kami masyarakat di sini tidak bayar distribusi, tapi sekarang ini sudah membaik jadi tiap bulan babayar," jelasnya.

Sedanglan dari warga kelurahan Maliaro, Rusdi (50), mengaku di rumahnya memakai air pam yang bersumber dari PDAM, dengan membayar  sekitar Rp 80.000 ribu per bulan.

"Tiap bulan tergantung pemakaian, sekitar 80 ribu lebih distribusi pembayaran air pam. Air so lancar," tandasnya.

Penulis: Fadli & Ramlan
Editor: Firjal

Baca Juga