Pendidikan
Sebut Mogok Dilakukan Sepihak, Ini Penjelasan Kepsek SMK Negeri 1 Ternate
Ternate - Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Ternate, Maluku Utara, Nurdjana Tahir Junus menyatakan bahwa pemogokan aktivitas belajar mengajar dilakukan sepihak oleh oknum guru.
"Kemarin (Kamis 19 Januari 2023) itu ada rapat mengawali proses KBM (kegiatan belajar mengajar) semester genap tahun 2023. Belum sampai pada pembahasan, para guru sudah sampaikan sejumlah pertanyaan," ungkap Nurdjana kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
Ia bilang, menanggapi itu, sebagai pimpinan menganggap hal biasa. Namun, sebagai orang yang gampang emosi, kemudian merespon guru-guru dengan mempertanyakan terkait agenda rapat yang dilakukan bersamaan dengan pengawas dan ketua komite.
Baca:
Mogok, Aktivitas SMK Negeri 1 Ternate Lumpuh
Polisi Ungkap Kronologis Warga Halmahera Barat yang Tewas Diterkam Buaya
"Saya bilang begitu, ada apa ini. Padahal ini rapat internal. Saya juga bilang, saya tidak suka ada yang bicara di belakang-belakang, nanti menimbulkan fitnah. Tapi saya suara saya naik. Saya juga bilang, kalau ngoni-ngoni begini berarti munafik, saya bilang begitu. Kemudian ada salah satu guru merespon, suaranya naik," katanya.
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, para guru memprotes soal arkas dana BOS 2022 untuk bahan evaluasi.
"Saya kemudian bilang ke mereka kalau saya tidak pegang uang 1 sen pun, uang ada di bendahara. Saya juga meminta pak Iswan yang bertugas sebagai penanggung jawab arkas menjelaskan dan tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.
"Kalau dibilang tidak ada program, sementara SMK 1 berjalan bagus begini, dengan segala kebijakan," sambungnya.
Rapat yang dilaksanakan tersebut, menurut dia juga tidak dilanjutkan. Karena orang yang bertanggung jawab arkas tidak membawa laptob (yang menyimpan data-data arkas).
"Sehingga saya meminta agar nanti dilanjutkan pada Jumat hari ini. Saat masih berbicara ada salah satu guru memotong dengan menginterupsi. Kemudian menyatakan all out. Saya bilang yang all out atau tidak all out silahkan," terangnya.
Sejumlah guru kata dia pun langsung keluar, dan apa yang mereka bicarakan dan rencanakan selanjutnya sudah tidak diketahuinya. Kemudian whatsaap sudah menyebar ke para siswa bahwa mogok belajar mengajar.
"Whatsaap tersebut juga masuk ke saya pagi tadi. Tapi pastinya dari malam sudah beredar," ucapnya.
Ia bilang, dia juga merespon pesan yang beredar tersebur dengan mempertanyakan melalui grub whatsaap sekolah, bahwa informasi tidak ada proses belajar mengajar itu tidak dapat dipertanggungjawabkan atau hoax.
"Karena tidak ada intruksi dari dinas maupun kepala sekolah. Jadi, ini pemogokan sepihak. Saya juga menyampaikan kepada para guru yang datang untuk tetap menjalankan tugas mengajar, meski hanya ada 1 maupun 2 orang siswa," katanya.
Menurutnya, meski mendapat pesan soal mogok belajar mengajar, banyak sekali siswa yang datang. Hanya saja dipulangkan oleh salah satu oknum guru, sesuai laporan dari petugas Satpol PP.
"Masalah tersebut juga sudah disampaikan ke Dinas pendidikan Provinsi Maluku Utara. Jangan sampai nanti saya disalahkan," ujarnya.
Ia meminta kepada guru maupun siswa untuk tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar seperti biasa, sesuai aturan yang berlaku.
"Yang saya tahu kewajiban guru adalah mengajar sesuai perintah UU 14 THN 2005 tentang guru dan dosen, selain itu murid juga mempunyai hak untuk mendapat pendidikan dan pengajaran dari guru," pintanya.
Ia bilang, jika para guru tidak mengajar dengan alasan dirinya tertutup dalam manajemen sebagai kepala sekolah. Maka nanti dinilai oleh pimpinan atau kadis pendidikan dan pengajaran Provinsi Maluku Utara.
"Kita diberi kesempatan untuk mengenakan argumen masing-masing dihadapan pimpinan. Kalau terbukti saya keliru kan bisa diperbaiki atau diberikan sanksi dalam bentuk apa saja saya terima, begitu juga sebaliknya. Sanksi apapun kita harus terima. Karena, jabatan bukan segala-galanya tapi itu amanah," pungkasnya.
Petugas Satpol PP, membenarkan terkait adanya salah oknum guru yang memulangkan para siswa.
"Jam setengah 7 lewat saya datang langsung naik matikan lampu di lantai atas. Saya lihat ada seorang guru dengan menggunakan celana pendek meminta para siswa untuk pulang. Karena lihat saya langsung pergi," tandasnya.
Komentar