Bencana Alam
Menko PMK: Lokasi Banjir Bandang di Ternate Akan Dijadikan Zona Non Pemukiman
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, mengatakan, bahwa kawasan banjir Bandang di Kelurahan Rua, Ternate, akan dijadikan zona non permukiman. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan sejarah lokasi tersebut yang pernah terdampak erupsi Gamalama.
"Lokasi ini kemungkinan besar dulunya merupakan jalur air. Namun, karena sudah puluhan tahun berlalu, masyarakat melupakan bahwa ini adalah jalur air. Kini air kembali menuntut jalurnya," kata Muhajir dalam kunjungan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, serta didampingi oleh Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, dan Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir.
Baca juga:
Fakta di Balik Bencana Banjir di Rua, Ternate yang Merenggut Nyawa!
3 Lagi Korban Banjir Bandang Ternate Ditemukan, Proses Evakuasi Terus Berlanjut
Cerita Korban Banjir Bandang Ternate: Terbangun dari Tidur, AC Mati, Rumah Hancur
Material vulkanik yang tertahan akibat erupsi sebelumnya akhirnya terbawa oleh hujan ekstrem, memicu banjir bandang yang membawa dampak besar.
Ia juga mengungkapkan bahwa relokasi warga yang tinggal di area terdampak menjadi prioritas. Area tersebut tidak akan dijadikan kawasan hunian lagi untuk menghindari risiko bencana di masa depan. Wali Kota Ternate dan Pj Gubernur Maluku Utara akan menentukan lokasi relokasi yang aman bagi warga terdampak.
"Dengan penetapan area ini sebagai zona non permukiman, kita berharap tidak ada lagi korban jiwa atau kerugian besar yang disebabkan oleh bencana alam di masa mendatang," pungkas Muhadjir.
Komentar