Sosok

Ngofa Ngolo! Zulfikri! Dari Anak Pelaut ke Kursi Parlemen

Zulfikri Hasan (kanan), saat berjabat tangan dengan Ketua DPRD 2019-2024, Muhajirin Baylusi, saat pelantikan || Foto: Fadli Haris/Halmaherapost

Ngofa Ngolo, julukan yang melekat pada Julfikri Hasan, memiliki arti "Anak Pelaut." Sebuah panggilan yang penuh makna, mencerminkan jati diri pemuda asal Pulau Hiri, yang tumbuh besar di tengah kehidupan para nelayan.

Selasa 17 September 2024, menjadi hari spesial bagi sosok Ngofa Ngolo melangkah ke gedung parlemen dengan penuh kebanggaan. Bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Hiri yang telah lama menantikan keterwakilan pemuda mereka di DPRD Kota Ternate.

Saat pelantikan DPRD periode 2024-2029 berlangsung, Julfikri tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Di tengah suasana sakral, ia menyatakan, "Ini bukan hanya momen untuk saya, tapi momen bersejarah bagi masyarakat Kota Ternate dan DPRD."

Sejak kecil, Julfikri atau yang akrab disapa Epa, sudah akrab dengan kehidupan nelayan. Ayahnya, seorang nelayan tulen, menjadi inspirasi sekaligus penggerak hatinya. Ketika Julfikri menyelesaikan studi S2, keluarganya menyarankan untuk terjun ke dunia politik, mewakili Dapil 4 Kota Ternate.

"Setelah lulus, keluarga saya, terutama ayah, yang nelayan, meminta saya untuk maju sebagai calon anggota dewan," ucapnya dengan mata yang sedikit basah, mengenang dorongan keluarga dan masyarakat.

Baca juga:


Peta Suara Suku pada Pilgub Maluku Utara di Kota Ternate


Peta Suara Milenial dan Gen Z Pilgub Maluku Utara di Kota Ternate


Survey: Husain Alting dan Benny Laos Bersaing Ketat di Kota Ternate


Sejak tahun 2020, kelompok nelayan di Pulau Hiri telah menyuarakan keinginan mereka agar Julfikri mewakili mereka di parlemen. Namun saat itu, ia masih mempertimbangkan untuk melanjutkan studi S3-nya.

"Sebenarnya, saat itu saya ragu, karena saya punya rencana melanjutkan pendidikan. Tapi, desakan itu terus datang, dan itu bukan hanya desakan, tapi harapan yang lahir dari hati para nelayan," jelasnya.

Akhirnya, panggilan jiwa sebagai Ngofa Ngolo—anak dari lautan dan masyarakat Hiri—membuatnya membatalkan rencana studi lanjut. Julfikri memilih untuk berbakti sebagai pelayan masyarakat.

"Keputusan ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk seluruh masyarakat Hiri yang telah menaruh harapan besar pada saya. Saya bangga bisa menjadi bagian dari mereka, sebagai perwakilan di DPRD," pungkasnya dengan penuh keyakinan.

Penulis: FH
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga