Pariwisata

Ternate Bakal Ditetapkan sebagai Kota Rempah

Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman (Kiri) dan Plt. Kepala Dinas Pariwisata Ternate, Rizal Marsaoly (Kanan), saat rapat beberapa waktu lalu || Foto: Istimewa

Ternate, Hpost – Pemkot Ternate melalui Dinas Pariwisata (Dispar) menggelar workshop finalisasi perencanaan konsep strategi city branding Kota Ternate, pada Sabtu 16 Oktober 2021.

Kegiatan atas kerja sama dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) itu menghadirkan sejumlah akademisi, komunitas, pers, dan stakeholder terkait.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan salah satu opsi city branding yang sudah diperoleh adalah menetapkan Kota Ternate sebagai Kota Rempah.

Desain city branding ini, kata dia, sebagai upaya untuk memaknai nilai-nilai yang dimiliki Ternate. Sekaligus merevitalisasi rangkaian program yang difokuskan pada pembangunan nilai-nilai lokal yang menjadi keunggulan Ternate.

Baca Juga:

"Perencanaan konsep city branding ini dilakukan sejak tahun 2019. Sampai hari ini dilakukan pembobotan oleh semua stakeholder terkait dalam acara workshop. Semua tahapan telah dilalui, mulai dari pengumpulan data, observasi, kajian, dan sampai finalisasi semuanya telah dilakukan oleh tim," tutur Rizal.

Ia bilang, city branding sendiri memiliki arti tentang identitas dari suatu kota untuk memasarkan segala aktivitas dari kota tersebut, terutama pada potensi wisata dan budayanya.

"Dari hasil kajian, ada dua tanaman yang mendunia, dan itu semua orang tahu (cengkih dan pala) sehingga rempah menjadi sebuah kekuatan Kota Ternate. Dengan demikian, bisa ditetapkan branding Ternate adalah Kota Rempah," ujarnya.

Ia mengaku, branding tidak boleh berdiri sendiri, tapi harus ada gerakan kerja sama dan dukungan program serta aksi-aksi di lapangan yang mendukung. Sehingga tidak hanya sebatas memberikan nama atau tagline.

"Tapi bagaimana membuat branding ini melekat di kalangan masyarakat Ternate," jelasnya.

Sementara Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, mengatakan Kota Ternate harus mempunyai branding. Menurutnya, selama ini semua orang tahu bahwa Ternate adalah kota jasa, kota budaya, hingga kota sejarah. Namum belum ada branding yang jelas.

"Maka saya berkeinginan ada branding Kota Ternate yang bisa dikenal dunia. Karena Ternate ini ada sesuatu yang menarik, maka yang menarik itulah yang harus dibuat dalam sebuah branding," ucap Tauhid.

Ia mengaku, untuk mendukung hal itu, harus ada upaya untuk membuat laboratorium. Yang di dalamnya terdapat semacam pembibitan pala dan cengkih yang merupakan formula kronologis awal tumbuhnya cengkih sebagai tanaman rempah-rempah di Kota Ternate.

Penulis: SAR
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga