Covid-19

Dua Pasien SEMBUH, Hasil Tracking: OTG Bertambah Ratusan Orang

Pasien beriniral B, Kasus 17 asal Dufa-dufa Ternate, yang dinyatakan sembuh dan bersiap dipulangkan ke rumah || Foto: Humas Malut

Ternate, Hpost - Meski kasus positif Covid-19 di Maluku Utara terus menanjak, kabar baiknya dua pasien positif dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali pemeriksaan selama masa karantina lebih dari 14 hari. Dengan demikian, kasus positif yang telah sembuh dari Covid-19 menjadi 14 orang.

"Berdasarkan uji laboratorium tes cepat molekuler (TCM) di RSUD Chasan Boesoirie, Ternate dari 3 specimen terdiri dari 1 orang diagnosa dan 2 follow up hasil pengobatan. Hasilnya, pasien 03 asal Tidore dan pasien 17 asal Ternate dinyatakan sembuh, maka jumlah kasus sembuh jadi 14 orang," papar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Maluku Utara, dr Alwia Assagaf.

Mengutip rilis, Humas Malut, sekitar pukul, 16.30, kedua pasien sembuh itu telah diserahkan ke tim gugus Kedua Kota tersebut yang selanjutnya dipulangkan ke rumah masing-masing.

Pasien beriniral B, Kasus 03 asal asal Indonesiana Kota Tidore Kepulauan, yang dinyatakan sembuh dan bersiap dipulangkan ke rumah || Foto: Humas Malut

Alwia merinci, sejauh ini sudah 195 orang yang telah melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasilnya, tercatat positif Covid-19 sebanyak 107 orang, negatif 88 orang, 14 orang sembuh, dan 5 orang dinyatakan meninggal dunia dalam kondisi positif Covid-19.

Nonton: WALIKOTA TIDORE DILARIKAN KE TERNATE DIJEMPUT PETUGAS DENGAN APD LENGKAP

Sementara itu, jumlah total orang yang telah reaktif rapid test sebanyak 238 orang, dari 4968 orang yang menjalani tes rapid. "Dengan kata lain, sudah 4730 orang non reaktif rapid test," sebu Alwia.

Baca Juga: Terus Menanjak, Ini Peta Sebaran Kasus Positif Covid-19

Sementara itu, tracking terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi Positif COVID-19, mendapati 107 kasus Orang Tanpa Gejala.

Patuhi Protokol Kesehatan

Mencermati angka OTG dan reaktif rapit tes yang terus meningkat, Alwia kepada Halmaherapost.com, menegaskan, hasil rapid test non reaktif tidak menyingkirkan kemungkinan positif Covid, karena hasil tersebut bisa negatif palsu sehingga perlu penegakan diagnosa melalui swab test.

Baca Juga: Sekda Tikep Tutup Usia di Penghujung Puasa, Alwia: Hasil Tes Non Reaktif

“Karena kita tidak pernah tahu siapa yang menderita Covid-19 di sekitar kita, terutama bagi yang tidak bergejala,” tutup Alwia.

Seperti sebelumya, Alwia meminta agar OTG yang reaktif maupun non reaktif rapid test maupun yang menjalani karantina maupun diisolasi agar mematuhi imbauan protokoler pencegahan covid-19. Diharapkan kesadaran mematuhi protokoler covid-19, meski hanya menjalani Isolasi mandiri di rumah.

“Kalau semua mau karantina di tempat khusus mana mampu pemerintah. Selain itu, bisa-bisa mereka barulah saling berinteraksi karena jenuh atau malah mau melarikan diri. Jadi kesadaran mereka sangat penting untuk memutus mata rantai,” harapnya.

Penulis: Red

Baca Juga