Gempa

Gempa 7,1 Guncang Maluku Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Peta Gempa Mag:7.1, 04-Jun-20 15:49:41 WIB, Lok:2.83 LU,128.11 BT (89 km BaratLaut DARUBA-MALUT), Kedlmn:112 Km. Twitter/@BM

Tobelo, Hpost - Gempa bumi tektonik berkekuatan 7.1 Skala Richter (SR) mengguncang Maluku Utara, Kamis (4/6) sore pukul 17.49 WIT. Gempa yang sekitar 1 menit lebih itu membuat warga Pulau Morotai dan Halmahera Utara berhamburan keluar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, lindu tersebut terjadi pada 2.83 Lintang Utara dan 128.11 Bujur Timur. Gempa terjadi di kedalaman 112 kilometer dengan jarak 89 kilometer arat Laut Kota Daruba, Morotai, dan 123 kilometer Timur Laut Kota Tobelo, Halut.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyatakan gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina yang menyusup di bawah wilayah Malut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Guncangan yang dirasakan di daerah Morotai IV MMI, lalu Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong, Ternate, Sitaro, Tahuna, Tobelo, Sofifi dan Talalud II-III MMI," terangnya.

BMKG memastikan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Mufrid, salah satu warga Gorua, Tobelo, Halmahera Utara menyatakan, gempa terasa cukup lama.
"Orang-orang langungsung berhamburan keluar rumah," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Abe Mahmud mengatakan, hingga kini belum ada laporan kerusakan di Halut. Namun warga Tobelo dan Galela berhamburan keluar rumah begitu lindu mengguncang.

"Warga sempat kaget dan lari keluar rumah semua karena panik," ujarnya.

Senada, Kepala BPBD Halut, Abner Manery mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk soal kerusakan fisik maupun korban jiwa.

"Belum ada laporan. Tetapi kami akan tetap stay untuk memonitor pasca gempa," jelasnya.

Ia menambahkan. pihak BPBD sendiri berharap agar tidak ada kerusakan tempat tinggal dan korban nyawa akibat gempa ini.

"Mudah-mudahan tidak ada. Sebab di beberapa titik para petugas BPBD dan instansi terkait sedang melakukan normalisasi sungai. Hujan lebat yang terjadi membuat beberapa rumah warga terendam banjir. Kami kekurangan tenaga jadi mudah-mudahan tidak ada kerusakan akibat gempa," pungkasnya.

Penulis: Red
Sumber: www.tandaseru.com

Baca Juga