Ekspor Impor
Ekspor Maluku Utara Naik 47,80 Persen, Impor Turun
Ternate, Hpost - Berbeda dengan bulan sebelumnya, perkembangan ekspor dan impor Provinsi Maluku Utara (Malut) pada Mei 2020, justru mengalami peningkatan.
Hal tersebut dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Malut, pada Berita Resmi Statistik, 1 Juli 2020.
Dalam rilis memperlihatkan, nilai ekspor Provinsi Malut pada Mei 2020 sebesar 47,80 persen, atau USD 53,74 juta bila dibandingkan April 2020 yang hanya USD 36,36 juta. Pada Mei 2020, barang dari Provinsi Malut juga diekspor melalui Provinsi lain yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Barang ekspor asal Malut tersebut berupa golongan Kopi, Teh, Rempah-rempah (HS 09), Ikan dan Udang (HS 03), Buah-buahan (HS 08), golongan Perhiasan/Permata (HS 71), golongan Paket pos, parsel, dan barang dikembalikan (HS 99), dan golongan Berbagai Makanan Olahan (HS 21).
"Nilai ekspor asal barang dari Provinsi Malut, yang diekspor melalui Provinsi lain pada Mei 2020 sebesar USD 0,60 juta atau 1,10 persen, dari total ekspor asal barang Provinsi Malut yang sebesar USD 54,34 juta," kata Kepala BPS Provinsi Malut, Atas Perlindungan Lubis, Senin 6 Juli 2020.
Lebih lanjut, berbeda dengan ekspor yang mengalami tren positif. Impor Provinsi Malut justru mengalami penurunan. Penurunan ekspor pada Mei 2020 sebesar 48,71 persen. Atau USD 120,78 juta pada April 2020 menjadi USD 61,95 juta. Alhasil, penurunan ekspor kali memengaruhi volume impor Malut sebesar 31,71 persen. Atau 68,83 ribu ton menjadi 47,00 ribu ton.
Provinsi Malut mengimpor 31 golongan barang, dengan nilai impor terbesar pada golongan mesin/peralatan listrik (HS 85) senilai USD 25,98 juta. Golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) USD 22,70 juta. Golongan bahan bakar mineral (HS 27) senilai USD 5,37 juta. Dan golongan perabot, penerangan rumah (HS 94) senilai USD 3,33 juta.
"Untuk barang impor Malut pada Mei 2020 berasal dari Tingkok, Singapura, Rusia, Vietnam, Australia, Hongkong dan Malaysia. Dengan nilai impor terbesar pada Tiongkok USD 164,42 juta dan Australia USD 11,97 juta," tukasnya.
Komentar