Pelayaran

Pengurusan Kartu Kuning di Pelabuhan Sanana Amburadul, Penumpang Kesal

Para calon penumpang yang antre-berkerumun membuat kartu kuning || Foto: Tat/Hpost

Sanana, Hpost - Pengurusan kartu kuning atau Kartu kewaspadaan kesehatan untuk perjalanan antar pulau dan daerah dari pelabuhan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Selasa 18 Agustus 2020, tampak amburadul. Alhasil, sejumlah calon penumpang merasa kesal karena mereka terpaksa mengantre berjam-jam.

Sekadar diketahui, kartu kuning disyaratkan untuk penumpang sebagai bukti keterangan sehat bagi penumpang yang hendak melakukan perjalanan antar daerah di tengah Pandemi Covid-19.

Dari pantauan media ini, hingga pukul 18.00 WIT penumpang masih antre untuk mendapatkan kartu kuning. Sebagian dari mereka bahkan antre lebih dari 3 jam.

Di saat pengurusan, penumpang harus melakukan pemeriksaan suhu badan baru bisa diberi kartu kuning. Sejumlah penumpang terlihat begitu panik setelah mendengar peringatan dari kapal.

Pada hari ini, ada dua kapal yang masuk di pelabuhan Sanana dengan tujuan Ternate dan Ambon. Dari dua kapal itu, dibatasi penumpang tak lebih dari 100 orang. Sementara petugas yang melayani penumpang sebanyak itu hanya 3 orang saja.

Stempel yang mereka gunakan hanya satu buah. Mau tidak mau, petugas harus melayani penumpang yang kapalnya keluar lebih dulu.

“Iya, saya mau berangkat ke Ambon. Tapi kami antre dari tadi. Petugas yang layani kami sebanyak ini hanya 3 orang. Terus stempel yang mereka gunakan hanya 1 buah. Jadi tidak bisa layani penumpang yang tujuan Ambon dan Ternate secara bersamaan,” kata Lut, salah satu penumpang tujuan Ambon saat ditemui awak media di ruang tunggu.

Lut mengatakan, harusnya di tengah pandemi seperti ini pelayanannya lebih maksimal. Artinya, satu sebelum keberangkatan itu petugas sudah siap di tempat agar penumpang dapat mengurusnya dengan cepat.

“Kalau mau berangkat baru melakukan pelayanan, maka sudah pasti akan terjadi kerumunan. Apalagi sekarang ada dua kapal sekaligus. Parah dan sangat muak karena berkali-kali terjadi hal serupa,” keluhnya.

Penulis: Tat
Editor: Firjal

Baca Juga