Banjir

Alarm Bahaya Hutan Halmahera

Kondisi jembatan baja yang membentang di atas Sungai Tiabo, Desa Ngidiho, Galela Barat, Halmahera Utara, Maluku Utara. || Foto: dok. BWS Maluku Utara

Namun spekulasi di masyarakat soal banjir akibat aktivitas pertambangan di area perkebunan masyarakat Galela – yang kini secara administratif masuk wilayah Halmahera Barat – dibantah Arbain.

“Kami belum buat pernyataan tentang itu. Kalau ngoni (kalian) ambil data dari kesaksian warga, silakan. Data kami terkait analisis banjir sesuai SSOP (Sanitasi Standar Operasional Prosedure),” tegasnya.

Sebab, kata dia, pihaknya tidak melakukan pengukuran di lapangan, sehingga asumsi yang bisa dikemukakan adalah curah hujan. “Kalau soal lebar semparan dan kesesuaiannya, BWS lebih tahu. Mereka lebih kompeten menjawab itu,” tandasnya.

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis: Red
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga