Banjir

Alarm Bahaya Hutan Halmahera

Kondisi jembatan baja yang membentang di atas Sungai Tiabo, Desa Ngidiho, Galela Barat, Halmahera Utara, Maluku Utara. || Foto: dok. BWS Maluku Utara

TUB mengantongi izin usaha pertambangan (IUP) lewat Surat Keputusan (SK) Gubernur Maluku Utara, Nomor 212/KPTS/MU/2015 dengan tanggal berakhir 09/8/2019. Izinnya adalah melakukan eksplorasi di area seluas 7792.40 hektare, dengan wilayah garapan di Halmahera Barat.

Sedangkan PT Halmahera Jaya Mining (HJM) mengantongi IUP lewat SK Gubernur Maluku Utara Nomor 198.5/KPTS/MU/2016 dengan tanggal berakhir 2/12/2036. Izinnya adalah operasi produksi emas pada area seluas 1500 hektare di Halmahera Utara.

Untuk Sungai Tiabo sendiri, oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Ake Malamo Provinsi Maluku Utara, menyebutnya: berhulu di DAS Ake Tiabo. Karena DAS secara wilayah terbagi tiga, yaitu hulu DAS, tengah DAS, dan hilir DAS.

Jumlah DAS yang bermuara ke Halmahera Utara sebanyak 225 DAS dengan luas 377. 122,84 hektare. Luas DAS Ake Tiabo mencapai 68517,11 hektare atau 18,17 persen total luas DAS Halmahera Utara.

DAS Tiabo adalah terbesar kedua di Halmahera Utara setelah DAS Ake Jodoh, dengan luas 106.715,87 hektare atau 28,30 persen dari total luasan DAS Halmahera Utara.

“Kalau tak salah, DAS Tiabo itu melewati Kecamatan Loloda, Galela Utara, Galela Barat, Galela Selatan, Tobelo Utara, dan Ibu Utara, Halmahera Barat,” ujar Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Muda BPDASHL Ake Malamo, Arbain.

Arbain bilang, banjir di wilayah Galela belum mengarah pada alih fungsi lahan. Karena hutan di hulu DAS Tiabo relatif masih lebat. “Itu menurut tim analisis kami,” katanya.

Luapan aliran Sungai Tiabo, Desa Ngidiho, Galela Barat, Halmahera Utara, yang memutus akses penghubung Loloda - Galela - Tobelo. Foto: Istimewa

Faktor banjir di Galela, menurut Arbain, karena curah hujan cukup ekstrem. Intensitasnya mencapai 175 milimeter per-hari, dan bersamaan dengan air laut pasang. “Sekadar informasi, curah hujan di atas 40 milimeter per-hari saja sudah dikategori tinggi,” katanya.

Di wilayah Halmahera Utara, selain Sungai Tiabo, terdapat beberapa sungai besar lainnya, di antaranya Sungai Buudo, Togisoro, Torudu, Rukun, dan Deha. Sungai kategori sedang di antaranya, Aruku, Dede, Aworo, Komoda, Sire, Poga, Luputo, dan Gaha.

Sedangkan sungai berkategori kecil yaitu, Sakoka, Damate, Pupusur, Tongoleh, Rata, Togorou, Tokuwujik, Dangeh, Wagura, Akerekodo, Masunangir, Toboulamo, Loudaau, Liipu, Tosomoma, Dalaki, Bicara, Roko.

Sungai – sungai ini, menurut dokumen berjudul ‘Riwayat Hidup Perjalanan Sejarah Desa Rohko (dibaca Roko), Galela Barat’ yang disusun oleh Pemerintahan Desa Roko, mengaliri rimba Halmahera Utara hingga Barat.

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis: Red
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga