Karya
Dilaunching, Majalah ‘Tara No Ate’ Bakal Hadir dalam Bahasa Asing

Ternate, Hpost – Wali Kota Ternate Maluku Utara, M. Tauhid Soleman, mengapresiasi orang muda yang tergabung di media komunitas jalamalut (Jelajah Maluku Utara) atas karya perdana mereka, majalah Tara No Ate.
“Seorang kepala daerah ke depan bukan sekadar sebagai seorang Wali Kota, tapi dia (harus) menjadi manajer kota sekaligus sebagai public relation, dapat memajukan produk UMKM dan UKM," ujar Tauhid.
"Selamat untuk Bung Faris (dan teman-teman di jalamalut), launching majalah ini menjadi inspirasi bagi kita semua,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, wali kota juga turut meresmikan edisi perdana majalah karya komunitas Jalamalut di Benteng Oranje, Sabtu 12 Februari 2022.
Menurut Tauhid, Tara No Ate merupakan buah pikir anak muda kreatif yang banyak mengenalkan potensi Kota Ternate, terutama dalam lanskap wisata.
"Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi kita untuk terus berkarya untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat yang ada di Kota Ternate. Selain itu, mudah-mudahan banyak anak-anak akan menumbuhkan berbagai kreatifitas," cetusnya.
Pada launching ini, turut dihadiri sejumlah manajer dari maskapai, perbankan, perhotelan, UMKM, UKM, pemimpin dan organisasi media, hingga komunitas.
Selain didukung Pemerintah Kota Ternate, acara tersebut disponsori oleh BPCB Maluku Utara, Makmur Utama, Bank Negara Indonesia (BNI) Ternate, Gekrafs Maluku Utara, Jarkot, dan Janglaha Printing (Japri).
Wali Kota pun langsung meminta kepada media komunitas jalamalut untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan pemkot melalui Dinas Pariwisata untuk menerbitkan lagi majalah tersebut dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
“Sehingga nanti kalau ada tamu datang, saya tetap distribusi. Saya ingat, kemarin saja ketika pergi ke Kendari, saat gelaran Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) saya bertekad nanti saya bawa majalah ini. Mungkin saya pergi kemana saja saya bawa satu, kemudian saya mungkin bawa ciri khas UMKM yang ada di Ternate. Sehingga itu mudah-mudahan menjadi kekuatan kita untuk kita promosi ke depan,” katanya.
Pembina Jaringan Komunitas Ternate (JAKROT) Rizal Marsaoly, yang juga Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, menyampaikan bahwa kehadiran 'Tara No Ate' memberi khazanah pengetahuan tentang Ternate kepada pembaca.
Katanya, teman-teman di jalamalut tidak sekadar menampilkan sebuah majalah. Lebih dari itu, membuat edukasi—literasi pariwisata.
"Ini juga memperkuat pemerintah Kota Ternate terkait city branding khususnya Ternate kota rempah," ujarnya.
Majalah 'Tara No Ate', kata Rizal, akan didistribusi ke berbagai kalangan, bahkan akan diberikan kepada industri penerbangan, perhotelan sehingga di sejumlah maskapai maupun di perhotelan orang dapat membaca majalah dimaksud.
Sementara itu, Pendiri media komunitas jalamalut, Faris Bobero, menjelaskan bahwa 'Tara No Ate' bisa dikata menjadi panduan wisata bagi para pemula bagi mereka yang ingin menikmati Ternate.
Menurut Faris, majalah ini berisi ulasan menjelajahi aneka sudut keindahan Kota yang ada di Ternate, tanpa kehilangan narasi sejarahnya.
BACA LAGI:
"Semoga niat dan usaha menghadirkan majalah ini dapat bermanfaat dan diterima masyarakat untuk Kota Ternate tercinta ini khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya," imbuh Faris.
Pada launching itu, Faris bahkan bersama teman-teman seperjuangannya di jalamalut naik ke panggung.
Mereka adalah para pegiat dan penulis di dalam majalah tersebut, yakni: Rajif Duchlun, Fatir M. Natsir, Rizal Syam, Rian Hidayat Husni, Gustam Jambu, Irfan Mahardhika, Layang Sutanto, dan penulis tamu Irfan Ahmad juga Herman Oesman sebagai editor tamu.
"Selain itu, saya turut berterima kasih kepada teman-teman di belakang layar yang tanpa mereka acara ini tidak berjalan. Mereka adalah teman-teman di JARKOT, yang rela hujan-hujanan untuk acara malam ini," pungkas Faris.
Komentar