Pembangunan
BPJN Maluku Utara Dituding Bohongi Publik soal Jalan Weda-Sagea

Masih menurut Adhit, genangan air tersebut bukan terjadi secara alamiah, hal ini disebabkan karena pelaksanaan yang tidak sempurna dan asal-asalan.
Genangan atau ketidakrataan pada badan jalan akan memicu timbulnya keretakan, dan dari retak tersebut akan mengakibatkan masuknya air pada badan jalan sehingga mengganggu stabilitas.
Hal ini akan diperparah jika kondisi agregat kelas A didominasi oleh material halusnya. Namun, material halus yang dimaksudkan bukanlah pasir melainkan material halus yang lolos pada saringan 200, dan akibat material agregat kelas A yang tidak sesuai dengan spesifikasi maka ketika jalan tersebut diberi beban berulang akan muncul retakan.
Baca Lagi:
Curi Kotak Amal, 2 Remaja di Ternate Langsung Beli Miras
Manisan Sang Gadis di Depan Jatiland Mall Ternate
Liga Futsal Bergengsi di Halmahera Utara Resmi Digulir
"Beberapa tempat yang baru saja dikerjakan, secara visual memang ada kecurigaan ke arah sana, selanjutnya ketentuan pada standar gaya setrifugar dan sentripetal pun tidak dipertimbangkan di saat pelaksanaan" cetusnya.
Ia berpendapat kalau umur rencana jalan dengan perkerasan lentur (aspal hotmix) harus mencapai 10 tahun karena merupakan standar bina marga.
Selain itu, dengan kondisi yang ada konsultan manajemen di internal BPJN Malut seakan tidak memfungsikan tugas dan perannya secara maksimal.
"Ini menandakan ada upaya pembiaran proses itu terjadi," pungkasnya.
Komentar