Lingkungan

Faisal Ratuela Nahkodai WALHI Maluku Utara, Pesan Jaga Lingkungan Menguat!

Faisal Ratuela (kanan) saat menerima mandat sebagai Direktur Eksekutif WALHI Malut periode 2022-2026 || Foto: Istimewa

Ternate, Hpost – Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Maluku Utara yang digelar 23-24 Maret 2022 resmi menetapkan Faisal Ratuela sebagai Direktur Eksekutif (DE) dan Nursyahid Musa sebagai Dewan Daerah WALHI Malut.

Faisal menyampaikan, tantangan empat tahun ke depan membawa visi penyelamatan lingkungan akan cukup berat, terutama di tengah maraknya aktivitas industri ekstrakfit dan melebarnya perampasan ruang hidup warga.

"Pekerjaan ini tidak hanya menjadi tugas ekskutif WALHI tetapi juga konsolidasi semua termasuk anggota lembaga di bawah WALHI. Ini terutama dalam mendorong upaya penyelamatan ruang hidup masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Maluku Utara," kata Faisal, Kamis 24 Maret 2022.

Baca Juga:


PDLH Walhi Maluku Utara Usung Konsolidasi Kedaulatan Rakyat atas Kuasa Oligarki


Mahasiswa Unkhair Meninggal Usai Mendaftar Wisuda, Orang Tuanya akan Wakili


Warga Desa Maidi Protes Pemkot Tikep Soal Banjir

Menurut dia, ada dua hal yang perlu didorong dalam kerja advokasi oleh pihaknya ke depan usai berlangsungnya PDLH sebagai forum pertemuan tertinggi anggota WALHI. Dua hal itu, yakni mendorong penguatan internal lembaga dan kampanye secara masif penyelamatan lingkungan di Maluku Utara

“Problem lingkungan di Maluku Utara sejatinya perlu ditindaklanjuti dan diseriusi. Banyak konflik terjadi 4 tahun terakhir, harus menjadi perhatian. Untuk masalah-masalah lingkungan yang belum diselesaikan pengurus sebelumnya perlu diseriusi juga,” paparnya.

Sedangkan, Direktur Eksekutif Nasional WALHI, Zenzi Suhadi, mengatakan, ikut serta memperjuangkan lingkungan memang bukan perkara mudah. Mendukung ruang-ruang hidup masyarakat agar tetap terjaga, dinilainya, sangatlah berat.

“Warga banyak yang berjuang hidup dan mati mempertahankan ruang hidupnya ketika dirampas. Nah dalam menjalankan misi dan visi WALHI harus mengedepankan kerelawanan. Kita adalah harapan terakhir untuk generasi masa depan, membedakan mana benar atau salah terkait pengelolaan lingkungan,” tandasnya.

Zenzi menuturkan, orang-orang yang berjuang dengan bekal kerelawanan tidak banyak. Menurutnya, pada sisi itu rakyat mempunyai pedoman.

"Begitu juga dalam proses pergantian estafet pimpinan WALHI bukan hal mudah. Ada beban cukup berat. Tapi yakinlah sejarah WALHI akan selalu dicatat dan dikenang. Karena orang yang peduli seperti ini tidak banyak,” pungkasnya.

Penulis: Tim JMG
Editor: RHH

Baca Juga