UMKM
Keren, Unipas Morotai dan Warga Galo-galo Mengolah Rumput Laut jadi Es dan Permen
Hpost, Morotai - Rumput laut di Pulau Morotai, Maluku Utara mulai dikelola oleh warga Desa Galo-galo menjadi produk manisan dan minuman.
Olahan rumput laut itu didampingi langsung oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pasifik (Unipas) Morotai.
"Kami akan mendampingi warga desa Galo-galo mengolah rumput laut menjadi produk manisan dan minuman," kata Rinto M Nur, kepada Halmaherapost, Jumat 12 Agustus 2020.
Rinto bilang, pendampingan akan dimulai kepada satu kelompok percontohan. Hal ini mengingat potensi produksi rumput laut yang melimpah di desa tersebut, namun kerap dijual mentah ke luar daerah, seperti Manado.
Di satu sisi, menurut Rinto, potensi rumput laut Galo-galo perlu didampingi secara serius mulai dari proses pengolahan, pengemasan, hingga pada tahap pemasaran.
"Masyarakat desa Galo-galo budidaya rumput laut, namun terkendala pada pasar. Awalnya rumput laut kering dijual ke pengepul dari Manado yang datang ke Galo-galo. Namun kini sudah tidak ada lagi pengepul sehingga untuk menjual hasil panen, masyarakat harus bawa ke Manado. Hal itu terkendala pada biaya transportasi yang besar," paparnya.
Baca Juga:
Rinto menambahkan, Galo-galo telah dicanangkan sebagai desa wisata. Untuk itu, perlu didukung dengan ketersediaan produk khas daerah yang bisa menjadi buah tangan bagi wisatawan.
Rinto menyebut bahwa sebelumnya sudah ada pendampingan dari kampus lain tentang manajemen wisata, pengolahan ikan asin, pembuatan sabun dari mangrove dan rumput laut.
"Masyarakat juga pernah diajarkan cara pengolahan mie dari rumput laut dan beberapa olahan lainnya. Namun, masih ada rasa amis. Jadi kami perlu maksimalkan potensi ini melalui pendampingan serius dan berkelanjutan," tandasnya.
Melalui tim pendamping yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dengan berjumlah 10 orang, masyarakat desa Galo-galo diajarkan cara mengolah rumput laut menjadi olahan yang siap saji untuk disantap.
Rinto menjelaskan, bahan dasar utama olahan rumput laut menjadi permen adalah rumput laut, gula pasir, gelatin/tapioka, jahe, asam/jeruk. Alat yang digunakan sederhana dan tersedia di rumah seperti kompor, panci, sadet/pengaduk.
"Produk yang diajarkan yaitu permen dan es," ucap Rinto. Ia bilang pendampingan ini dimulai sejak 06 Agustus 2022.
Selain Rinto, tim pendamping di antaranya, Nurafni selaku anggota pendamping, Asy'ari, ketua prodi THP, FPIK Unipas Morotai, Sandra Muhammad (Kepala Laboratorium FPIK, Unipas Morotai).
Kemudian, turut hadir juga Sekretaris Desa Galo-galo yang membuka kegiatan pendampingan.
Sekadar diketahui, pendampingan tersebut didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdi Masyarakat (DRTPM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Komentar