Opini

Morotai: Tergelincir dalam Pusaran Hegemoni

Wawan Ilyas

Demisioner PUSMAT Ternate

Orang Morotai mungkin lebih tahu, dari 1.000 Ton kopra yang disumbangkan Maluku Utara saat konsolidasi dana revolusi pembebasan Irian Barat, Morotai berada urutan kedua dengan jumlah 300 Ton, di bawah Kepulauan Sula yang mencapai 500 Ton. Terhadap Indonesia, kontribusi Morotai tidaklah sedikit. Kawasan sebaran ikan Tuna terbesar di bibir Pasifik ini bahkan pernah dijadikan pangkalan utama "Perang Pasifik", suatu cikal bakal menuju kemerdekaan Indonesia.

Tak mengherankan, salah satu tokoh (Alm. Sakir Sandy) pejuang pemekaran kabupaten bersuara lantang: "jika tak ada pulau Sum Sum, tidak akan ada Indonesia." Pulau Sum Sum adalah tempat peristirahatan pemimpin utama pasukan Amerika di wilayah Pasifik, Jendral Douglas MacArthur.

Kata seorang lokal kepada saya awal September 2022, Sum Sum bukan sekadar tempat istarahat, melainkan sebagai "pusat pantauan Sekutu." Alasannya, dari Pulau kecil itulah kita bisa memandang luas aktivitas pesawat tempur dari landasan pacu di daratan sana, maupun lalu lintas di udara. Dan juga, mudah "mendeteksi" gerak gerik armada Jepang/musuh di atas laut menuju pulau besar. Seperti "panopticon" dalam sistem kuasa ala Foucault, letak Sum Sum lebih strategis dari pulau lainnya. Sampai sekarang ini, Morotai ibarat potongan "Puzzle" yang selalu diperebutkan tanpa henti.

Politik Bung Karno

1957, Bung Karno datang. Beliau meresmikan SMP Negeri 1 Morotai, lalu prasasti Trikora pun dibangun. Ini adalah tahun-tahun konsolidasi pasca proklamasi. Ada sejumlah teritori yang belum benar-benar nyatakan sikap berintegrasi, karena itu, politik ketahanan negara dilakukan.

Baca juga:

Debu dan Perkara Citizenship

Kawasan ini termasuk tujuan, sebab kesultanan Ternate masih punya "hak kenegaraan" terhadap wilayah kemiliteran di Morotai. Mulailah kebertahanan diberikan ke Angkatan Udara (AURI) untuk menjaga bekas-bekas wilayah Perang Dunia II, tanpa Bung Karno harus ciptakan konflik internal dalam proses integrasi bangsa ini.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:

Baca Juga