Lingkar Tambang

Harita Mulai Pindahkan SMA Kawasi ke Ecovillage, Warga: Kami Tolak, Tapi Dipaksa

Tempat penampungan Batu Bara milik PT Harita yang jaraknya sekitar 20 meter dari SMA Kawasi lama || Foto: Istimewa

Bacan - Harita Group, yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, akhirnya melakukan pemindahan Sekolah Menengah Atas (SMA) Tunas Muda Kawasi ke pemukiman baru atau Ecovillage. Namun, warga menolak.

Informasi ini diterima oleh halmaherapost.com, melalui warga bahwa pemindahan ini dimulai pada Senin, 11 September 2023, yang dilakukan oleh perusahaan nikel bersama Pemda melalui Dinas Pendidikan.

Proses pemindahan tersebut bahkan dilakukan secara paksa karena saat pertemuan bersama orang tua wali murid dengan dinas terkait terjadi penolakan.

"Iya, kalau kemarin pertemuan itu belum ada keputusan. Kami tolak tapi dipaksa. Makanya saya juga belum mau anak saya masuk sekolah, nanti kepala sekolah pulang dari Ambon baru saya minta surat pindah saja, mau ke Bacan atau ke Jogja atau ke mana saja," kata salah satu Warga Kawasi, Pulau Obi, kepada Halmaherapost.com, Senin 11 September 2023.

Baca juga:


DLH Maluku Utara Rilis Resmi Hasil Uji Kualitas Air Sungai Sagea


KATAM: Hasil Uji Air Sungai Sagea dari DLH Maluku Utara Abal-abal


Menguak Penyebab Terdamparnya Dugong di Morotai dalam 3 Tahun Terakhir


Warga juga menjelaskan bahwa rencana pemindahan sudah ada sejak lama, tetapi warga, khususnya orang tua murid, tetap menentangnya. Mereka merasa khawatir karena lokasi sekolah yang baru terlalu jauh, dan di sana anak-anak sekolah dapat menghadapi masalah seperti kehamilan remaja, serta kehilangan kontrol oleh orang tua karena jarak yang lebih jauh.

Selain itu, kepemilikan wilayah tersebut bukan milik warga, melainkan milik perusahaan. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa jika perusahaan memutuskan untuk merobohkan atau menggusur kawasan tersebut, mereka tidak akan memiliki tempat tinggal. Meskipun perusahaan menjanjikan layanan antar-jemput bagi anak-anak, tetapi warga tetap menolak pemindahan ini.

"Kami juga tidak mau pindahkan kampung ke kawasan baru, pindah kecuali mereka bawa mayat kami ke sana. Karena kampung ini kampung tua, kampung yang dibentuk dengan adat, bukan sembarangan," katanya.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Ramlan Harun
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga