Kesehatan Reproduksi
Janin Meninggal, Ibu Hamil di Jailolo Diharuskan Rapid Test hingga Dirujuk Lewat Laut

Jailolo, Hpost - Ia harus menerima kenyataan saat mendapat informasi janinnya sudah meninggal dunia. Nasib pedih perempuan bernama lengkap Sarfa Masud (40) itu diketahui saat pihak dokter meminta dirinya mengikuti rapid test sebelum memulai proses persalinan.
Salah satu keluarga Sarfa yang enggan menyebut namanya ketika dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis 10 September 2020, lalu mengaku nasib Sarfa berawal kala hendak melahirkan dan dirujuk ke Puskesmas Jailolo Selatan, Halmahera Barat, Maluku Utara.
Namun, ia bilang pihak Puskesmas meminta agar Sarfa dirujuk langsung ke RSUD Jailolo.
"Setelah kami dari pihak keluarga merujuk kakak saya ke RSUD Jailolo, petugas dan perawat dengan alasan mengatakan tidak ada dokter kandungan dan diminta untuk rujuk ke dokter praktek yang beralamat di Desa Acango," ujarnya.
Dokter praktek tersebut, kata dia, langsung melakukan USG dan membuat vonis bahwa janin berusia delapan bulan yang ada di dalam perut kakaknya sudah meninggal.
"Dan dokter praktek itu minta kami untuk membawa kakak saya kembali lagi ke RSUD Jailolo guna melakukan rapid test dan sesampainya di sana setelah melakukan rapid hasilnya pun reaktif," jelasnya.
Ia mengaku, kala itu pihak RSUD Jailolo tidak melakukan pelayanan karena beralasan dokter kandungan tidak masuk serta hasil rapid test Sarfa yang dinyatakan reaktif.
Kakaknya kembali diberikan surat rujukan ke RSUD Chasan Boesorie Ternate.
Malam itu juga, sekira pukul 19.00 WIT, melalui jalur laut, pihak keluarga langsung membawa Sarfa ke Ternate guna mengikuti proses persalinan.
Barulah pada Sabtu sore, 29 Agustus 2020 pukul 16.30 WIT, itulah Sarfa menjalani lahiran normal di RSUD Chasan Boesorie Ternate.
Selain Sarfa, lanjut dia, di hari yang sama ternyata ada juga salah satu perempuan asal Bobanehena, Jailolo, yang juga dirujuk ke Ternate karena hendak melahirkan.
"Walaupun ibu itu punya ketuban sudah pecah namun dipaksa untuk rujuk ke Ternate dan langsung melahirkan ketika tiba di RSUD Chasan Boesorie," jelasnya.
Direktur Utama RSUD Jailolo, Syafrullah Rajilun, saat ditemui di ruang kerjanya menuturkan, pada masa pandemi ini pihaknya berusaha memberikan pelayanan secara menyeluruh, bahkan untuk pasien yang mengarah ke COVID-19 sekalipun.
Syafrullah mengaku, pihaknya juga tetap mengutamakan pelayanan pasien normal yang tidak ada keluhan dan mengarah ke COVID-19.
"Di satu sisi kami punya keterbatasan tenaga dokter dan begitu juga soal sarana RSUD Jailolo ini yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit rujukan tetapi bukan tempat rujukan utama, tetapi kami hanya bisa menangani saja dan pada kondisi tertentu kami akan rujuk ke Ternate," paparnya.
Ia bilang, pihaknya juga melakukan pertimbangan dan tidak serta-merta semua pasien dirujuk ke Ternate.
"Karena ada pasien yang melahirkan normal di RSUD Jailolo juga karena dengan kondisi normal yang tidak mengarah ke COVID-19," jelas Dokter Ula, sapaan akrabnya.
Menurut dia, dokter kandungan di RSUD Jailolo hanya satu sehingga pihaknya tetap hati-hati untuk mempertimbangkan kepentingan bersama, sekaligus untuk memperkecil resiko tertular COVID-19.
"Kalau misalnya kami miliki dua dokter maka kami akan bentuk tim untuk yang tangani COVID-19 dan ada juga yang bukan, supaya rutinitas pelayanan tetap berjalan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, ibu hamil yang dirujuk dari Jailolo ke Ternate dengan gejala hasil rapid test reaktif, karena pihaknya berasumsi bahwa ada kemungkinan besar akan mengarah ke positif COVID-19.
"Jadi hasilnya reaktif itu jika kita tangani di sini kemungkinan punya resiko yang lain, seandainya pasien positif dan dokter yang menangani juga terpapar, maka masyarakat Halbar yang melahirkan normal tanpa ada yang mengarah ke COVID-19 juga akan dirujuk ke Ternate karena tidak ada pelayanan jika petugas kami terpapar."
Jadi untuk ibu hamil dan bayi, kata dia, pasti punya resiko besar pada kematian sehingga pihak rumah sakit ingin ambil langkah cepat.
"Tidak bisa dilakukan pelayanan di sini maka kami sedapat mungkin untuk melakukan rujukan ke Ternate," pungkasnya, sembari menjelaskan biaya transportasi pasien rujukan ke Ternate ditanggung oleh pihak RSUD Jailolo.
Komentar