Normalisasi Sungai

Ini Kendala Normalisasi Sungai di Pulau Morotai

Banjir di salah satu desa di Pulau Morotai, Pekan kemarin, Januari 2021 || Foto: Istimewa

Morotai, Hpost – Kondisi sejumlah sungai kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, harus segera dinormalisasi. Namun, ketersediaan anggaran dan ketidakrelaan warga desa menjadi kendala rencana normalisasi sungai.

"Normalisasi kan mesti ada anggaran, ini tidak ada anggarannya. Tapi kami masih cari cara (untuk taktisi) dulu. Di Desa Titigogoli besok alat sudah turun, karena daerah situ paling rawan,” ungkap Hal ini diakui oleh, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Abubakar A. Rajak, Minggu 31 Januari 2021.

Sebagaimana diketahui, sepanjang 2020 ini sejumlah desa di Morotai Jaya telah terendam banjir akibat meluapnya sungai.

Abubakar bilang, Desa Hapo juga butuh perhatian. Hanya saja akses jalannya saat ini sulit dijangkau.

"Desa Hapo juga paling rawan,” akunya.

Baca juga:

Ini 10 Sungai di Maluku Utara yang Rawan Banjir, Pengendalian Terkendala

Delapan Desa di Dua Kecamatan Alami Banjir, ini Sikap dan Langkah Penanganan Polres Halmahera Utara

DLH Malut Diduga Rekayasa Laporan Soal Banjir di Kawasan PT IWIP

Kondisi banjir di salah satu desa di Pulau Morotai || Foto: Istimewa

Ia berharap warga yang tinggal di bantaran sungai merelakan sedikit lahannya untuk normalisasi dan dibangun tanggul ke depannya.

"Normalisasi sungai harus ada dana. Desa Pangeo,Titigogoli, Hapo, dan Libano, itu pasti diselesaikan, yang penting jangan tanah pinggir sungai sedikit mereka (warga,red) tidak mau kasih. Nanti banjir baru mengeluh,” ujar Abubakar.

Sementara sungai di Desa Sopi, kata Abubakar, sudah dinormalisasi Balai Wilayah Sungai. Normalisasi sungai oleh BWS menggunakan dana APBN sebesar Rp 5 miliar.

"Itu di Sopi dikerjakan BWS tahun lalu dengan anggaran sebesar itu,” tandasnya.

Baca Juga